webnovel

Bab 11

Kamar ini menjadi saksi bisu Lessya dan Robby sedang melakukan having sex, kamar yang penuh terisi dengan suara rintihan Lessya yang menahan gairah nya, dan des@han berat dari Robby mengakhir percintaan panas mereka di pagi ini.

Robby tersenyum dan mencium kening Lessya, saat benih-benih nya selesai Robby semburkan di bagian inti Lessya. Dengan siku tangan nya, Robby menahan berat tubuh agar tidak menjadi beban Lessya, Robby masih ingin merasakan milik nya tenggelam di dalam sana, ini begitu nikmat untuk Robby, pengalaman bercinta sebelum nya, tidak seindah saat dia bercinta dengan Lessya, ini luar biasa untuk seorang bernama Robby.

"Ayo bangun, saya harus pulang!" Keluh Lessya dengan menepuk pipi Robby, di perlakukan seperti ini, Robby malah semakin bahagia.

"Ayo...Bangun, ini berat! Angkat badan dan junior mu!" Ucap Lessya lagi dan Robby hanya tersenyum, lalu melesakkan wajah nya di leher Lessya, mencium leher putih milik Lessya dan meniupkan nafas nya di sana, membuat gairah Lessya mulai bangkit lagi sedikit demi sedikit.

"Masih pagi...Sya." Jawab Robby

"Sudah siang, Ayo lah...saya harus mengambil mobil saya di pub sialan itu!" Jawab Lessya ketus, tapi tangan nya malah mengusap punggung Robby, Robby merasakan sentuhan lembut Lessya, membuat bulu bulu halus nya bangun saat ini.

"Mobil mu, nanti saya antar, Sya!"

"Gak usah...saya bisa lakukan itu sendiri!" Jawab Lessya dengan mendorong tubuh Robby lebih kuat saat ini, Lessya melakukan ini karna dia khawatir dengan diri nya sendiri, jujur saat ini Lessya sudah ingin melakukan nya lagi.

Akhirnya dengan berat hati Robby memiringkan tubuh nya di samping Lessya dan mencabut junior nya, saat Robby melakukan ini, ada rasa kosong di bawah sana, dan Lessya sedikit menyesal meminta Robby bangun dari tubuh nya, tapi Lessya harus sadar, yang di lakukan saat ini adalah kesalahan besar.

Mereka berdua diam selama beberapa menit, sibuk dengan pikiran nya masing masing.

" Gaun mu kotor, Sya. Saya ada beberapa kemeja besar dan jaket yang bisa kamu pakai!" Ucap Robby membuka pembicaraan saat ini.

"Gak perlu, saya bisa pakai gaun saya.!" Jawab Lessya dengan cepat, Lessya mulai menyingkap selimut yang menutup tubuh nya, mencari celana dalam nya dan langsung memakai nya, Robby pun bangun dengan tanpa busana, dia mengambil gaun hitam milik Lessya dan memberikan nya pada Lessya untuk di pakai nya, Lessya mengambil gaun itu dengan cepat lalu memakainya.

"Saya antar kamu, tolong tunggu 10 menit. Saya mandi dulu!" Ucap Robby dengan mengusap pucuk kepala Lessya, Lessya hanya diam dan memperhatikan Robby yang pergi masuk ke dalam kamar mandi.

Robby membersihkan tubuhnya dengan cepat, dia tidak ingin membuat Lessya terlalu lama menunggu nya, Robby tersenyum sambil menatap diri nya dari cermin, senyum bahagia dan Robby berharap kejadian ini bisa membuat nya menjadi satu-satu pria dalam hidup Lessya.

Robby keluar dari kamar mandi, handuk putih melilit di perut nya, dada polos nya menampakan dada berotot nya, Lessya yang saat ini sedang duduk menunggu nya hanya bisa menggelengkan kepala nya.

"Sexy yah, Sya?!" Tanya Robby dengan percaya diri, dia berjalan menghampiri Lessya di sofa, mencium kening nya lagi, lalu membuka lemari pakaian yang berada tak jauh dari sofa, Robby mengambil pakaiannya lalu dengan sangat extrem melepaskan handuk nya begitu saja, membuat Lessya mendengus kesal, sementara Robby hanya tertawa kecil melihat Lessya yang sedang kesal saat ini.

"Ribet Sya, kalo harus ganti baju sambil pake handuk!" Cerosos Robby, Robby paham mengapa Lessya mendengus kesal seperti itu.

"Suka-suka kamu lah!" Jawab Lessya dengan tidak peduli.

Robby tersenyum lalu menyisir rambut nya dengan jari jari tangan nya, terlihat asal tapi Robby memang tampan, dan lagi lagi Lessya hanya bisa memaki diri nya sendiri, mengapa dia harus terus memperhatikan apa yang Robby lakukan saat ini.

"Kita sarapan yah Sya?!" Ajak Robby menarik lembut tangan Lessya, Lessya ikut berdiri lalu mengikuti langkah Robby.

"Sit down, Please. Saya buat sereal buat kamu dulu!" perintah Robby, lalu mendudukan Lessya di meja pantry

Robby membuka lemari es nya, mengambil susu dingin lalu menyimpan di atas meja, Robby mengambil sekotak sereal lalu menuangkan nya ke dalam mangkuk.

"Saya ga sarapan!"Ucap Lessya saat Robby mendekat dan satu suapan hampir mendekat ke arah mulut nya.

"Mulai hari ini, kamu harus sarapan Sya, ada benih saya loh. Jangan sampai dia kelaparan!" Jawab Robby dan Lessya tersenyum di satu sudut bibir nya.

"Kok gitu senyum nya? Gak suka?!" Tanya Robby

"Kamu terlalu percaya diri, satu malam bercinta...Kemungkinan buat hamil nya kecil!" Jawab Lessya

"Dan saya berharap di kemungkinan kecil itu, Ayo buka mulut mu!" Perintah Robby dengan meraih dagu Lessya, Lessya dengan kesal menepis tangan Robby.

"Saya gak mau...!" Ucap Lessya lalu berdiri dari kursi nya. Dengan cepat tubuh Robby meraih pinggang Lessya dan membuat Lessya semakin kesal, karna saat ini Lessya malah berada di pangkuan Robby.

"Manja nya....!" Robby tersenyum dan mengusap perut Lessya dengan tangan kiri nya, sementara tangan kanan nya siap untuk menyuapi Lessya saat ini.

Perlakuan manis Robby membuat Lessya luluh, awal nya Lessya menolak tapi karna gigih nya perjuangan Robby, akhirnya satu mangkuk sereal selesai dihabiskan oleh Lessya.

"Hebat...!" Puji Robby pada Lessya saat menunjukan mangkuk kosong itu, Lessya menatap hampir tidak percaya, dia bisa menghabiskan sarapan itu

"Dasar pemaksa!." Ucap Lessya, dia berkata kasar untuk menutupi rasa malu nya.

"Yang penting kamu makan, dan calon anak saya makan!." Jawab Robby lalu mencium pipi Lesyya dengan lembut.

Lessya hanya tersenyum kecut, dia bangun dari pangkuan Robby.

"Pulang sekarang?!." Tanya Robby

"Gak...saya mau tidur lagi!" Jawab Lessya dengan kesal, menurut Lessya itu pertanyaan bodoh, dan mendengar jawaban Lessya Robby menanggapi nya dengan serius

"Saya temenin kamu Istirahat, Sya. Kamu pasti masih cape!" Robby semangat sekali menjawabnya, Ode Lessya sungguh membuatnya bahagia.

Lessya menatap Robby dengan tajam, mata nya membulat "Saya harus pulang!."

" Oh....Ok...Saya antar!." Ucap Robby sedikit takut dengan tatapan Lessya.

Robby mengambil kunci mobil dan jaket nya, lalu Lessya mengambil tas nya dan mereka segera keluar dari kamar apartement Robby.

"5555" Ucap Robby ketika menutup pintu kamar Apartement nya.

"Kamu bisa datang kapan saja!.'' Ucap Robby sambil menggandeng tangan Lessya lalu berjalan menuju lift.

"Jangan harap!." Jawab Lesyya dengan melepaskan tangan Robby di dalam lift

"Saya yakin kamu pasti kangen kamar kita itu Sya, dan hanya kamu yang mengetahui passcode Apartement saya!." Jawab Robby dengan tersenyum nakal pada Lessya, Lessya membuang pandangan nya dari Robby, tatapan Robby sebenarnya sungguh menggoda Lessya.

Bab berikutnya