NIAR: Jangan Ganggu Aku!
TOK! TOK! TOK! TOK! TOK! TOK! TOK! TOK! TOK! TOK!
"Niar! Niar! Niar! Buka pintunya, Nak! Niar! Niar!"
"Kak! Kakak, buka pintunya, Kak! Kak!"
"Niar! Buka pintunya, Sayang!"
"Niar!"
"Kak!"
"Niar!"
"Niar!"
"Niar!"
"Kakak!"
Aku tahu itu semua anggota keluarga ku. Aku pun tahu mereka mengkhawatirkan aku. Sudah hampir satu jam mereka terus menggedor pintu rumah ini. Saling saut menyaut memanggil namaku. Memintaku untuk lekas membuka pintu. Lalu agar mereka bisa menunjukkan rasa iba dan kasihan mereka. Tapi selama itu pula aku membiarkan merela di luar sana. Membiarkan mereka terus mengkhawatirkan ku. Yang sebenarnya tidak perlu mereka khawatirkan.
Sebab aku baik-baik saja. Sebab tak ada yang perlu harus di khawatirkan dari ku. Juga, sebab aku yakin suami ku akan segera pulang. Seperti yang ia janjikan padaku.
Ya! Tentu saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com