319. Longing for a friend

"Hawtorn dan Black Wolf, nama yang bagus." Dani memuji untuk memulai bicaranya. Sejak tadi mereka hanya diam satu sama lain, lebih tepatnya saling mendiamkan. Tidak ada yang berani untuk memulai pembicaraan, suasananya masih canggung satu antara lainnya.

"Kalau dipikir-pikir kamu belum bercerita bagaimana kamu bisa menikah dengannya?" tanya Dani. "Sejak awal itu yang aku pertanyakan di dalam kepalaku. Usia Mr. Tonny mungkin sama dengan ayahmu jika dia masih hidup, jadi ...."

"Kamu tahu kalau ayahku sudah tidak ada? Bagaimana dengan ibuku?" tanyanya kemudian. Menyahut pembicaraan di antara mereka sekarang. "Sepertinya kamu banyak tahu tentang diriku. Jadi kamu bisa ceritakan semua yang kamu tahu sekarang, aku akan mendengarkannya."

"Tentu saja aku tahu jika orang tuamu sudah tidak ada, kita berteman sejak dulu."

"Di Jakarta aku tinggal dengan siapa? Lalu bagaimana bisa aku datang ke sini? Dan bagaimana kita bisa saling mengenal juga bagaimana Genta bisa ada di antara kita?"