webnovel

Barsha

Jumlah pendekar yang mendaftar untuk menjadi Pasukan Langit terdapat 10.985 orang. Yarko juga menyebutkan tidak ada batasan untuk diterima sebagai anggota Pasukan Langit. Hanya saja, itu jika mereka lulus ketiga seleksi atau tiga ujian untuk menjadi bagian dari Pasukan Langit.

Tiga ujian itu belum ditentukan seperti apa ujiannya. Pasukan Langit didirikan untuk pertama kalinya dan hanya mereka yang kuat dan memiliki kemauan yang keras yang akan bertahan. Mereka nantinya, akan memiliki posisi tinggi bahkan mereka sejajar dengan lima kerajaan di seluruh benua.

Mereka adalah perwakilan dan juga akan menjunjung perdamaian seluruh benua. Serta, mereka akan menjadi pion penting dalam peperangan melawan Pasukan Gelap. Selain itu, Pasukan Langit akan berada sepadan dengan seluruh penjaga tertinggi di setiap benua.

Prestise itulah yang begitu diidam-idamkan oleh semua pendekar dan ingin masuk dalam Pasukan Langit.

Siang hari nanti, setelah makan siang. Ujian pertama akan dimulai, semua peserta diperbolehkan istirahat setelah mendaftar dari pagi hari. Mereka diminta mempersiapkan diri dengan ujian pertama mereka nantinya.

Seorang wanita dengan kedua bilah pedang pendek di pinggang kanan dan kirinya bergerak kesana dan kemari. Bukan pedang, melainkan seperti belati sekitar 40 centimeter panjangnya. Sarung belati itu keduanya juga sangat indah karena terukir dengan sangat baik dan penuh ukiran binatang mitos. Ada, ukiran naga, phoenix dan juga kepala harimau.

Orang yang melihatnya segera paham kalau wanita itu berasal dari Benua Denad, benua tempat kelahiran Ganada sang legenda Saint Assasin. Ganada adalah satu dari tiga orang yang merupakan tiga legenda yang menyelamatkan dunia persilatan puluhan tahun yang lalu.

Namanya Barsha, beberapa orang sangat mengenalnya. Dia adalah pendekar Assasin yang merupakan cucu dari legenda Ganada.

Wajahnya sangat menawan, meskipun para peserta laki – laki dan perempuan bisa saja mengikuti tes Pasukan Langit. Tapi entah kenapa, wajah cantik Barsha dengan rambutnya panjang dan diikat itu sungguh mempesona dibanding peserta wanita yang lainnya.

Langsung saja, Barsha ke segala penjuru seluruh peserta. Banyak lelaki memperhatikannya, meskipun usianya tak terbilang muda, sekitar 25 tahun namun tubuhnya sungguh sangat ideal dan juga pakaiannya persis seperti seorang yang terbiasa dengan hal kecepatan sehingga pakaiannya sedikit ketat.

Dia sangat pas dengan Assasin, matanya seperti mata burung elang dan melihat ke segala penjuru. Dan, dilihatnya seorang lelaki yang sedikit kumal bajunya dengan rambut tergerai sebahu.

Itu pasti dia! Pikir Barsha.

Barsha pun meminta beberapa orang untuk menyingkir dan ingin melewati mereka dengan cepat. Orang yang mengetahui siapa dia, tentu akan langsung membuka jalan karena dia salah satu bangsawan dari Benua Denad. Namun, kebanyakan peserta juga seorang Bangsawan.

Di dalam tes Pasukan Langit, tidak ada perbedaan apakah itu bangsawan, rakyat biasa, atau dari perguruan terkenal sekalipun. Semuanya akan diuji dengan ujian yang sangat ketat karena ini adalah ujung tombak persatuan antar pendekar dan akan memimpin perang melawan pasukan gelap nantinya.

Pasukan Langit adalah harapan tinggi untuk menghadang kekuatan Pasukan Gelap.

Beberapa orang menyingkir hingga Barsha dekat dengan seorang lelaki dengan pakaian pendekar namun sangat lusuh.

"Kamu Aji?" Barsha sedikit keheranan memang seperti yang digambarkan oleh sepupunya. Namun, Barsha benar-benar kaget dengan penampilan kumuh pemuda tersebut.

"Saya Aji, Aji Bagaskara," Aji menjawab pertanyaan wanita itu dengan sangat tenang dan tanpa ekspresi berarti.

Barsha semakin melihat pemuda itu dari kepala hingga kakinya. Lelaki seperti itu dikatakan oleh sepupunya, Aaman. Bahwa lelaki itu yang bernama Aji pasti akan lulus Pasukan Langit dan dia meminta Barsha untuk memperhatikannya dan menjaganya.

Barsha pun berpikir darimana sepupunya itu mendapatkan seorang teman dari seorang yang sangat miskin seperti ini? Apalagi, setelah dilihat sekilas tidak ada keahlian dalam dirinya. Pedang tak ada, bahkan senjata pun tak ada yang dibawanya.

"Kamu ini dari desa mana sehingga pakaianmu saja lusuh begitu?" Barsha pun penasaran, beberapa orang ada yang memperhatikan percakapan mereka.

Aji hanya tersenyum, "Pakaianku adalah normal untuk seorang pendekar yang sering keluar masuk hutan bukan?"

Barsha agak mengerutkan keningnya, "Kini, kekayaan bisa membuat seseorang bisa kuat dengan cepat. Orang kaya biasanya akan lebih kuat karena mereka bisa membeli artefak, pil penambah energi hingga membayar orang kuat untuk mengajari mereka secara khusus."

Aji semakin tersenyum mendengar penjelasan dari Barsha. Jika memang demikian yang terjadi, maka kemunduran para pendekar sudah jelas terlihat. Kaya dijadikan patokan untuk kekuatan, maka pasti keserakahan akan lebih menguasai manusia.

"Kekuatan itu bukan dari uang dan gelar bangsawan. Melainkan, latihan panjang tanpa henti untuk meraih kekuatan yang sejati."

Sejenak, Barsha merasa pemuda itu memiliki keyakinan yang kuat. Namun, benarkah orang yang tak memiliki harta di masa ini bisa menjadi kuat?

Dunia terbagi menjadi lima benua, setiap benua memiliki basis keahlian mereka meskipun tidak semuanya. Namun, ada Orpris sebagai generasi yang banyak melahirkan kekuatan internal atau penyihir atau mage. Kemudian di benua Emerald adalah penerus dari swordman yang bisa menjadi kuat dengan penguasaan pedang yang hebat. Begitupun benua Denad yaitu Asasin.

Semua itu bisa menunjang kecepatan kekuatan mereka dengan senjata atau artefak, sedangkan untuk benua Frost Line yang banyak menghasilkan elemntal support, baik itu memberikan efek tenaga pemulihan, juga merupakan tempat dimana seseorang alkemis tinggal dan membuat semacam ramuan pil dan lainnya untuk lebih meningkatkan energi manusia.

Dan, orang di depan Barsha ini seolah memiliki teori baru soal dunia. Harta dan kekuasaan tidak menjamin apapun soal kekuatan. Latihan sungguh – sungguh dan ketekunan? Orang ini sangat percaya diri, begitu pikiran Barsha.

Barsha jadi tertarik untuk menguji kemampuan pemuda tersebut.

"Pemuda sombong sepertimu memang perlu diuji," pandangan Barsha agak liar seolah ingin pamer kekuatan saja. Namun, dengan wajah menantang seperti itu membuat Barsha semakin cantik dan terlihat garang.

Aji hanya tersenyum saja.

Ada aliran energi pada kedua tangan Barsha, kekuatannya terpusat pada kedua telapak tangannya yang bersiap untuk menggunakan kekuatan. Beberapa orang di sekitar mereka yang juga peserta Pasukan Langit merasakan tenaga itu dan agak menyingkir hingga dalam areal seluas diameter 5 kosong dan hanya ada Barsha dan Aji.

Beberapa orang berbisik bahwa matilah si pemuda itu, Barsha adalah seorang Assasin yang sangat cepat dan terkenal dari benua Denad. Barsha sendiri merupakan cucu legenda Ganada. Dia pasti setidaknya ada di tingkat 7 Assasin dengan kecepatannya dalam melumpuhkan lawan.

Saat beberapa detik angin seolah berhenti, kedua tangan itu meraih masing – masing belati, tangan kanan mengambil belati dari pinggang kiri dan tangan kiri mengambil belati dari pinggang kanan. Bersilangan dan saat Barsha mencabut belati sekitar 15 cm hingga mendekati seluruhnya keluar dari sarungnya.

Energi meledak dan seperti kilauan.

"Cukup semuanya! Ujian akan dimulai dan tidak boleh ada keributan apapun!"

Yarko berteriak dari panggung, suaranya lantang dan membuat semua langsung perhatian padanya. Barsha menghentikan upayanya mencabut belati. Aji masih saja bersedekap tanpa bergerak sedetikpun kecuali hanya senyumannya.

Memang, beberapa orang di lain tempat juga terlihat saling memamerkan kemampuannya dan ada yang ingin bertarung sehingga Yarko sendiri berteriak dengan energinya dan membuat orang berhenti dari segala aktivitasnya.

Tenaga Yarko sangat kuat, setidaknya dia di puncak kemampuan 8 tingkat di Swordman. Seperti kita ketahui, semua kemampuan dalam setiap skil mencapai tingkat 8 adalah sangat tinggi. Dan, hanya segelintir orang yang bisa mencapai tingkat 9. Tingkat 9 bisa dibilang adalah puncak dari kemampuan beladiri setiap masing-masing kemampuan.

Dan, ujian akan segera dimulai.

Bab berikutnya