Jessie menghela napas panjang sambil mengerjapkan mata dan membuang semua halusinasi atau khayalan yang tidak ada manfaatnya yang membuang-buang waktu dan menguras perasaannya itu. Dia harus ingat ada Noah yang butuh kasih sayangnya dan ada Adaline—amanah yang dititipkan oleh Shem. Maka menjadi tidak mungkin Jessie berlarut-larut dalam perasaannya sendiri yang jelas salah dari awal.
Perasaan yang hanya dirinya saja yang tahu. Jessie mempunyai agenda bahwa tinggal beberapa hari ini saja dia bersama Noah, maka dia harus membahagiakan putranya sebelum dijemput dan waktunya habis karena Papanya. Mulai hari senin Noah kembali sekolah dan aktivitas lagi seperti biasa.
Begitu pula Jessie yang harus bekerja dari pagi sampai sore dan terkadang juga lembur terkadang juga ada acara bersama teman-teman dan waktu bersama Adaline jelas sangat berkurang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com