webnovel

156. Tawaran Sang Panglima

Mereka hanya berbincang-bincang dan berbagi rasa mengingat keduanya merasakan hal yang sama, patah hati dan ditinggalkan oleh orang yang dicintai untuk bertaut dengan cinta yang lainnya. Ratu merasa sedikit berkurang beban di hati karena ada seorang pemuda yang mau menerima curahan hatinya setelah ini minimal sebagai pengganti sang pangeran yang sangat diharapkan keberadaannya di istana ini, namun ternyata tidak ada.

"Abraham, kita ke mana? Aku sudah lama tidak keluar istana. Aku sangat fokus dan sibuk kegiatan intern istana sampai melupakan keindahan lingkungan sekitar istana yang begitu indah!" ungkap ratu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya