Tanpa adanya Shem di sisinya. Apakah ini takdir Tuhan yang mengatakan bahwa Adaline memang harus mati dengan tragis, tanpa diketahui orang terkasihnya, hanya ada Abraham yang katanya mencintai dirinya?
Sedangkan Serafin dan seluruh keturunannya harus binasa karena rasa bencinya raja Theophylus terhadap penghianatan Ayahanda Adaline sendiri? Mungkin memang pihaknya bersalah dalam pandangan Tuhan.
"Mungkin memang pihakku berdosa besar dalam masalah kemarin, sehingga Tuhan pun enggan menolongku, walau seperti apa pun aku bersembunyi dan bagaimana pun cara semua orang menyelamatkan aku, pada akhirnya aku mati juga. Aku pasti akan dipancung secepatnya," bisik Adaline dalam hati dan tak kuasa menahan rasa takutnya itu, akhirnya meneteslah titik-titik air mata dari kedua sudut matanya karena merasa ketakutan yang teramat.
"Apakah kau yang bernama Masyayel?" sapa sang raja, tepat dibelakang Adaline.
"Degh!" Dada Adaline seketika sesak.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com