Suasana duka masih menyelimuti keluarga Diggory. Rumah yang hanya dihuni oleh dua orang serta lima orang pelayan itu kini semakin sepi dengan kepergian pemilik rumahnya. Bahkan, rencananya rumah itu akan dijual dan penghuni yang tersisa akan kembali ke rumah lama yang berada di Jakarta.
Sita menghela napasnya panjang, lantas menyandarkan kepalanya di bahu Darren. Kepergian Kendric benar-benar meninggalkan banyak kenangan yang membekas dalam hati mereka. Anak semata wayang yang selalu mereka banggakan itu kini sudah tiada, bahkan tak tergantikan.
Saat ini, harapan Darren dan Sita hanya ada pada Rengganis, menantu yang sudah mereka anggap seperti anaknya sendiri. Sita menginginkan Rengganis kembali pada mereka, tapi di satu sisi mereka juga tidak ingin memaksa Rengganis apalagi sampai membuat Rengganis tidak nyaman atas permintaannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com