webnovel

Bayaran kerja satu hari

Setelah mengurus mereka, Adolf kembali ke sisi kedua monyet itu.

Dia berkata pada mereka, "pergi ke klan singa ompong itu, hancurkan mereka, lumpuhkan kultivasi mereka, dan kirim mereka ke kerajaan fana."

"Mm..."

Kedua monyet itu mengangguk, mereka memukulkan dada mereka dan meraung sebelum melompat ke langit. Dengan satu lompatan, mereka langsung menghilang dari pandangan orang-orang.

Satu nafas setelah itu, orang-orang mendengar suara-suara yang terdengar seperti suara gunung runtuh di kejauhan.

Mereka baru berhenti terdengar setelah sepuluh menit, setelah itu, kedua monyet itu akhirnya kembali.

Mereka kembali dengan membawa sebuah brankas seukuran bukit.

Pintu brankas itu sedikit terbuka, saat itu dijatuhkan, berbagai macam harta yang tak terhitung jumlahnya berjatuhan dari dalamnya.

Ada ribuan pil, senjata, dan giok saint, masing-masing dari mereka memancarkan cahaya sehingga mereka tampak seperti bintang-bintang.

"Ya Tuhan,"

Belum para junior, bahkan para elder terpesona saat mereka melihat harta-harta itu.

"Klan singa ilahi sudah ada sejak beberapa era, selain leluhur mereka yang berhasil menjadi paragon, mereka selalu dipimpin oleh seorang saint kuno dari generasi ke generasi." "Akumulasi kekayaan mereka pasti dapat membantu seorang jenius top tumbuh ke tingkat paragon."

"Oh, mereka pasti memiliki puluhan senjata saint tingkat tinggi."

"Jika aku mendapatkan 10 persen dari itu, itu pasti akan membuat sekte ku makmur selama sepuluh ribu tahun."

Banyak yang meneteskan air liur, tapi bahkan jika mereka memiliki hati naga, mereka masih tidak akan berani melakukan sesuatu yang aneh dengan kekuatan mereka. Bahkan klan singa ilahi telah dihancurkan, belum lagi mereka.

"Dia benar-benar bocah ajaib, aku tidak tahu keajaiban apalagi yang akan dia ciptakan."

Para tetua mendesah.

Mereka sudah melihat banyak jenius, tapi mereka jelas berbeda dengan Adolf, yang pertama harus meningkatkan kekuatan mereka untuk mendapatkan rasa hormat dari orang-orang, tapi yang terakhir tampaknya dapat melakukan hal-hal yang orang anggap mustahil.

"Hmph, dia mungkin dapat melakukan hal-hal itu di tempat ini, tapi belum tentu dia dapat melakukannya di tempat lain. Di wilayah manusia di mana tidak ada binatang buas, apa yang bisa dia lakukan?"

Para junior dengan wawasan mereka yang sempit masih tidak dapat menerima keajaiban yang telah dilakukan oleh Adolf, mereka berpikir dia hanya dapat melakukan itu di sini, tapi tidak di tempat lain.

Adolf, di sisi lain, memandangi harta-harta di dalam brankas itu.

Di sana, hanya dia yang tidak bereaksi, harta-harta itu tampaknya hanya tumpukan pasir di matanya.

Dia lalu mengulurkan tangannya ke brankas itu, dan itu segera menyusut hingga seukuran cincin.

Dia mengambilnya dan langsung melemparkannya ke Snow.

"Simpan itu, itu adalah hadiah mu karena mendorong kursi roda ku dalam satu hari ini," ucapnya, membuat Snow yang selalu tenang membuka mulutnya.

Dia bukan satu-satunya, mulut yang lainnya terbuka lebih lebar sehingga telor angsa dapat masuk ke dalamnya.

"Ini gila," ucap seorang leluhur.

"Bahkan para pelayan dari seorang supreme tidak mendapat bayaran sebanyak itu, tapi dia membayar semua itu hanya untuk pekerjaan satu hari, dan itu adalah pekerjaan yang sangat sederhana."

"Jika aku tahu ini, aku pasti akan menawarkan diriku kepadanya sebelum ini."

"..."

"Tuan muda, ini terlalu banyak," ucap Snow ketika dia tenang.

Klan-nya jauh lebih kaya daripada klan singa ilahi, semua kekayaan klan singa ilahi mungkin hanya setara 5 persen kekayaan klan-nya. Tapi klan-nya memiliki anggota yang tak terhitung jumlahnya, belum lagi para tetua yang membutuhkan lebih banyak sumber daya kultivasi, bahkan jika dia jenius berbakat, tidak mungkin klan-nya memberinya 1 persen kekayaan mereka kepadanya. Dia harus berjuang sendiri untuk mencari sumber daya kultivasi.

Tapi kekayaan di tangannya, dia bahkan ragu apakah dia dapat menggunakan mereka semua.

Adolf menanggapi dengan melambaikan tangannya, dia berkata, "tuan muda ini bukan orang sembarangan, tidak mungkin aku membayar lebih sedikit daripada orang lain di dunia ini. Bayaran bekerja kepada ku adalah yang tertinggi daripada yang tertinggi."

Snow, "..."

Miya kemudian menepuk pundak Snow dan berkata, "jangan ragukan tuan muda, ini bukan sesuatu yang berlebihan untuknya, tapi hal yang seharusnya."

"Oke, oke, mari kita pergi ke hutan, kalian akan melihat lebih banyak keajaiban di sana."

"Dan tinggalkan murid-murid yang tidak taat untuk menjaga mereka."

Adolf menatap pangeran pertama dan yang lainnya, kemudian dia menatap beberapa murid, dan setiap murid yang ditatap olehnya langsung pucat pasi.

Beberapa murid akhirnya ditinggalkan di gerbang kota.

Orang-orang bertanya-tanya bagaimana mereka akan menghadapi orang-orang yang datang untuk menebus pangeran pertama dan yang lainnya.

Mereka mungkin akan membayar terlebih dahulu karena di dalam tubuh mereka ada formasi bom yang dapat membunuh mereka sesuai aturan yang telah ditetapkan. Tapi setelah itu, mereka dapat mengambil kembali harta yang telah mereka bayarkan dan membantai orang-orang yang menerima bayaran.

"Mungkin pemikiran fana kita tidak dapat memikirkan hal-hal yang dia lakukan," ucap para tetua sambil mendesah.

Mereka tidak berani meragukan Adolf karena khawatir dia akan melakukan sesuatu yang buruk kepada mereka.

"Tapi apakah kita akan mengikutinya?" Mereka bertanya-tanya.

Adolf, Miya, dan murid-murid sekte bulan ungu mulai memasuki hutan itu. Binatang-binatang buas itu juga mengikuti mereka di belakang.

"Ku pikir baik-baik saja jika kita masuk, dia tidak pernah mengatakan kalau kita dilarang masuk."

"Ya, dia selalu mengatakan hal-hal yang ingin dia sampaikan, karena dia tidak mengatakan apa-apa, itu berarti dia mengijinkan kita untuk masuk."

"Pasti ada lebih banyak sekte yang datang jika pohon umur panjang benar-benar muncul, kita mungkin tidak dapat melawan mereka, lebih baik kita mengikutinya." "Firasat ku mengatakan bahwa kita akan melihat keberuntungan besar jika kita mengikutinya."

"Jika dia juga dapat memerintahkan binatang buas lainnya, dia akan menjadi tak terkalahkan di hutan itu."

"..."

Bab berikutnya