...mengerjai dirimu saja, tetapi kamu malah percaya dengan apa yang aku ucapkan. Hahaha... kamu begitu polos sekali, Anisa.
Pada akhirnya, kamu meminta izin padaku untuk makan sejenak. Aku lalu menutup telepon kita. Ya, memang tidak baik rasanya masih telponan saat kamu makan. Selain berisiko tersedak, itu pun juga melanggar norma kesopanan. Makan sambil teleponan itu sangat tidak sopan.
Aku istirahat sejenak menikmati lagu yang diputar di radio. Beberapa ada lagu kesukaanku. Lagu Slow Rock Malaisya, Pada Bait Pertamanya. Lagu itu mampu menenangkan perasaan, walau agak sedikit memedihkan. Entahlah, aku memang senang mendengarkan lagu-lagu sedih. Tapi, setidaknya kata bait pertama itu, seolah menguatkan hatiku, tentang apa yang terasa saat pertama kali menelepon dirimu. Ada hal-hal yang memang seperti telah terencana sejak pertama kali kita mengalaminya. Setelah berapa menit kemudian kamu mengirim sms kepadaku. Masih mau teleponan ngk?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com