webnovel

Bab 102

"Yah...buburnya gosong," ucapku saat melihat hasil karya mas Raihan, ini bukan bubur namanya, tapi lebih mirip makanan ayam.

"Mas, aku tidak usah masak bubur ya, masak yang lain saja, aku juga sudah sehat, jadi tidak perlu makan bubur," ucapku, melihat mas Raihan, dan hanya mendapat anggukan darinya.

"Mas mau makan apa?" tanyaku, melihat mas Raihan yang tampak berpikir.

"Telur balado"

Jika ujung-ujungnya telur balado, kenapa harus mikir ucapku dalam hati, karena memang telur balado adalah lauk kesukaan mas Raihan, jadi setiap makan, lauknya harus ada telur balado.

"Tidak ada yang lain mas, misalnya pasta, atau steak, kenapa telur balado terus?" tanyaku, karena yang aku lihat beberapa hari ini, semenjak aku menjadi istrinya, dia tidak pernah mau memakan lauk di depannya, kecuali telur balado.

"Telur balado itu lebih enak, daripada makanan yang kamu, sebutkan tadi"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya