Zhi Yang dikejutkan dengan kehadiran mereka yang memang dekat. Lanjut pada kata-kata Xi Quan bukanlah ancaman, melainkan sebuah pernyataan.
Dengan nada yang meriah, ikhlas, dan penuh perhatian. Sepertinya dia menunjukkan kata hati yang sudah dia pilih dan tentukan. Xi Quan mendekatkan posisinya di samping Jing Mi sedekat api dan arang, mereka saling menyala karena angin yang bertiup.
Lalu, siapa angin bagi mereka? Xi Quan menoleh ke wajah Zhao Yang yang mencoba tersenyum. Walau memang pedih ketika mereka masih menjaga status menikah, padahal sang istri telah menunjukkan sisi keburukannya.
Tapi, Xi Quan mulai memahami kalau dia tidaklah boleh melukai nama baik keluarga mereka. Dan kakinya maju agar memberi jarak kepada Jing Mi.
"Xi Quan, apa yang kau lakukan?" keluh Zhi Yang seakan menolak.
Xi Quan menggeleng, tangannya lalu merampas jemari Zhi Yang yang sama sekali tidak memberi izin. Namun Xi Quan tetap memaksa untuk memegangi tangan Zhi Yang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com