An Zan masih memegangi lengan Zhi Yang, hingga melewati pintu pagar papan yang ada di sudut halaman. Zhi Yang tidak menolak dari ajakan An Zan karena dirinya butuh seorang penghibur hati. Keduanya melangkah menyusuri hutan kecil yang bernuansa kesejukan.
Di bawah terik matahari bersinar terang. Tepat di tengah hutan atas bukit, An Zan menyerahkan sebuah busur panah kepada Zhi Yang yang sudah dibawa olehnya tadi.
Zhi Yang keheranan ketika dirinya disuguhkan dengan sebuah busur panah.
"Kenapa kau memberiku busur panah?" keluh Zhi Yang mengerutkan kening.
"Kau bisa mencobanya. Setelah mencoba, kau akan merasakan semua amarah dan kekalutanmu terlepas begitu saja," ujar An Zan mendongakkan dagunya. "Cobalah!" ulangnya lagi sambil mengayunkan busur panah tersebut. Sesekali alisnya naik untuk meyakinkan tindakan Zhi Yang.
Zhi Yang memperhatikan penuh ke arah busur panah yang sudah di depan mata. Namun, tangannya naik turun, betapa ragu untuk meraih benda itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com