Zhi Yang membuang muka ke lain arah. Setelah bayangan penglihatan seolah-olah pada orang yang salah. An Zan tersipu malu ketika tingkah Zhi Yang membuatnya berharap. Pikirannya mulai berhamburan ke arah yang seharusnya tidak akan terjadi.
"Eh, ayo kita pulang saja!" pungkas Zhi Yang.
"Ya," singkat An Zan menunduk.
Zhi Yang menyusuri jalanan berpasir gersang di antara pepohonan pinus tinggi. Kesejukan udara kota kecil kian terasa. Dia menutupi matanya sesekali sembari memiringkan wajah. Pesona malunya masih tampak memerah di sisi pipi.
Sampai pada sebuah anak sungai yang mengalir. Bunga merah muda tak lagi menetap di dahan. Musim gugur telah tiba semenjak kemarin bersinggah. Kuncupnya yang telah gugur akhirnya kembali muncul. Bunga itu kan kembali mekar ketika musim gugur.
Jembatan pertama yang mereka lalui telah memisahkan kota mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com