381
Kau menyuruhku saja yang untuk berhenti
sejenak? Aku mau, tapi pernahkan kau logika kan?
sudah beribu kilo meter aku lewati demi
mengejarmu, dan tiba tiba aku berhenti? Jadi
untuk apa aku melewati beribu kilo meter tapi
akhirnya aku kehilangan jejakmu.
Saat sudah selesai menjemput anaknya dengan
tetangga ia kini sedang di apertemennya, anaknya
dari tadi masih tertidur, sekarang celin hanya
melamun sambil menatap kearah balkon dengan
tatatapan kosong.
'Bagaimana bisa? semuanya berubah dengan
sekejap? Tak ada orang yang bisa menghiburku
lagi' batin celin.
"Apakah aku harus mendonorkan ginjalku ke cila?
Agar orang orang menyayangiku kembali?"lirih
celin.
Celin menggelengkan kepala untuk mengusir
pikirannya, dan membaringkan diri di ranjang dan
menutup mata tak lupa ia membaca doa agar
semuanya baik baik saja.
Pagi hari..
Oek....oek....
Terdengar tangisan anak anak celin. Celin melihat
anaknya menangis akhirnya menggendong kedua
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com