Mata Kinara terbelalak kaget saat melihat Lidya di depannya. Dari wajahnya meledek Kinara
"Bu, ini dapat kiriman makanan dari Bu Claudia," ujar Lidya sambil matanya melongok ke dalam. Mencari sosok Aris. Lidya membawa semangkok kolak pisang.
Kinara menatap tajam pada sosok Lidya. Yang di liatnya malah cengengesan nggak jelas. Kinara geram, tanggan mengepal menahan amarah. Ingin menimpuk pake sandal gadis cantik di depannya ini.
Kolak pisang sangat mengugah selera hadir mengoda selera Kinara. Dengan menahan Emosi. Kinara menerima mangkok kolak pisang dari tangan Lidya.
"Sebentar, aku ganti mangkoknya," ujar Kinara.
"Iya Bu," kata Lidya. Ia berdiri di depan pintu menunggu mangkok itu kembali. Lalu matanya tak lepas menatap foto yang terpampang di dinding itu. Ia terpana hingga tak ingin lepas menatapnya. Mendengar suara langkah Kinara tatapan Lidya, di lepaskan. Kinara berikan mangkok itu pada Lidya.
"Makasih, tolong sampaikan sama Bu Claudia," ucap Kinara.
"Iya Bu,"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com