webnovel

Bab. 136. Peringatan Terakhir

Bram serta kedua orang tuanya masuk ke dalam mobil. Pak Prayoga sangat geram mendengar kelakuan Anak sulungnya itu. Padahal dirinya seorang Kapolsek, kalau anak itu melaporkan ke Polisi bagaimana? di mana harga diri ini ? Serasa emosi mengalir di seluruh tubuh Pak Prayoga.

Di belakang kemudi. Pak Prayoga memukul kemudi setir melampiaskan emosinya. Dadanya sesak di liputi amarah.

"Bram kau itu mahasiswa atau Preman hah!" seru Pak Prayoga jengkel.

"Kalau yang kau pukuli lapor polisi gimana? di mana harga diri Ayah? kau ini punya otak Sih Bram?" teriak Pak Prayoga.

"Pak jangan marah- marah di sini, malu kalau sampai kedengeran para mahasiswa lain!" seru Bu Prayoga.

"Ibu masih memikirkan malu, sedang dia tak merasa punya malu!" tunjuk Pak Prayoga emosi mengarah ke Bram.

Wajahnya merah padam, napasnya naik turun. Harusnya anak Kapolsek jadi kebanggaan tapi kenapa malah begini? Pak Prayoga mengusap wajahnya kasar.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya