harga pun sempat melirik lagi pada Aris yang ternyata sedang menetapnya juga dengan tetapan tidak suka.
padahal awalnya wajah Haris terlihat sangat menyedihkan dan sangat mengenaskan. kamu mengapa sekarang malah sudah berubah semakin menyebalkan.
malah wajahnya kali ini membuat arka ingin melempar kopi hangatnya pada wajah Aris.
tapi dia tidak akan melakukannya karena sangat disayangkan. itu adalah kopi kesukaannya.
jadi arka hanya bisa mengurus dadanya sambil mencoba untuk menenangkan pikiran dan perasaannya yang sekarang masih terasa tidak karuan.
Arga pun kembali melirik Aris yang telah menatapnya juga. iya pun tak lama berkata, "Dih! Gajelas banget serius Lo!"
"Gini nih kalo otaknya kosong! Jadi setres gini!" ucap arka dengan nada yang sedikit terdengar kasar. karena jujur iya aku sangat risih dengan tetapan Aris yang menatapnya terus-menerus seperti itu.
bukannya salah tingkah Aris malah merasa takut dengan tetangga terus seperti itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com