Anak anak di kelas 11 IPA 1 sedang sibuk membereskan buku buku mereka sambil bersiap untuk pulang.
"Ehhh Ra, lo ke sekolahan naik apa tadi?" Tanya Icha kepada Naura yang masih sibuk dengan buku bukunya.
"Gue naik mobil Cha, kenapa?"
"Ohhhh, gue kira lo ngaak bawa kendaraan, mau gue ajak pulang bareng hehehhe, ya udah yu kita ke parkiran."
"Lo ngak liat ya Cha gue masih beres beres?" Rungut Naura yang dibalas senyuman mengejek oleh Icha.
"Ya lagian lo lelet banget, perasaan dari tadi lo beres beres kagak siap siap dah."
"Iya sabar astaga...."
"Nih udah selesai, yok.." Naura dan Icha berjalan beriringan menuju parkiran, dan saat Naura ingin masuk ke dalam mobilnya, Naura melihat Alex yang sedang memakai sarung tangannya di atas motor.
Naura mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobil dan berjalan ke arah Alex.
"Hai Alex." Sapa Naura yang membuat Alex terkejut dan tidak sengaja sarung tangan Alex terjatuh. Saat melihat Alex yang hendak turun dari motornya, Naura dengan sigap mengambil sarung tangan milik Alex yang tergeletak di tanah.
"Nih.. Naura ambilin sarung tangannya Alex." Ucap Naura sambil menyerahkan sarung tangan hitam itu, namun sampai beberapa lama, Alex tidak juga menerima sarung tangan miliknya. Alex malah membuka sarung tangan yang sebelumnya sudah terpasang di tangannya, lalu melemparnya ke sembarang tempat.
"Kok sarung tangannya di buang?" Tanya Naura bingung melihat sikap Alex.
"Gue ngak suka barang gue di sentuh sama orang lain, termasuk lo." Ucap Alex sambil menatap tajam ke arah Naura lalu memakai helm miliknya. Saat helmnya sudah terpasang dengan sempurna menutupi kepala Alex, Alex langsung melajukan motor sport miliknya tanpa berkata apapun kepada Naura.
"Alex!!! Hati hati ya, jangan ngebut!!" Teriak Naura walaupun dia tidak yakin itu bisa di dengar oleh Alex.
Saat motor Alex sudah hilang dari pandangan Naura, dia langsung kembali ke dalam mobil nya.
Setelah sampai di apartement miliknya Naura langsung bergegas ke kamar mandi untuk sekedar bersih bersih. Entah kenapa, cuaca saat ini sangat panas sehingga tubuh Naura terasa sangat lengket saat ini.
Setelah Naura sudah selesai bersih bersih, dia langsung mengecek ponsel miliknya. Kening Naura mengernyit saat sebuah chat masuk ada di ponselnya namun dari nomor yang tidak di kenal.
From: 082272xxxxxx
#Gue peringatin sama lo, jangan pernah ganggu Alex. Alex cuman punya gue, sekali lagi gue liat lo coba deketin dia, gue pastiin lo bakal tsasu akibatnya, gue bakal buat hidup lo menderita kalau sampe lo coba coba buat ganggu Alex lagi.#
Naura bingung dengan isi chat itu, siapa orang yang mengaku sebagai pemilik Alex ini? Dan kenapa dia sampai tau kalau Naura mengganggu Alex? Di tambah lagi, dari mana dia bisa dapat nomor Naura?
Naura berusaha memikirkan siapa orang itu, tapi malah zonk. Naura tidak akan bisa secepat ini mengetahui siapa orang ini, karena memang Naura belum mengenal banyak orang di kota ini, yang jelas orang ini pasti satu sekolah dengan Naura dan Alex.
To: 082272xxxxxx
#Emang lo siapa berani ngatur ngatur gue? Dan satu lagi ya, Alex itu bukan milik lo, dia bukan barang yang bisa dimilikin sama setiap orang, ngerti lo. Oh ya, kalo lo mau ngelabrak orang itu, lo harus berani tunjukin muka lo di depan gue, jangan jadi pengecut kayak gini.#
Naura langsung melemparkan ponselnya ke atas kasurnya. Entah kenapa Naura langsung emosi saat dia membaca chat dari orang misterius itu, apalagi saat orang itu mengatakan bahwa Alex adalah miliknya, Naura benar benar tidak terima.
"Dari pada gue harus mikirin orang bego itu, mending gue cari lowongan pekerjaan, itu jauh lebih berfaedah dari pada mikirin orang bego kayak dia."
"Hem.. Gue harus cari kerjaan dimana ya, susah banget lagi nyari kerjaan di sini, apalagi gue yang masih sekolah." Naura bermonolog sendiri sambil terus fokus ke layar laptop miliknya.
"Aduh kok ngak dapet dapet sih... Ngak.. lo ngak boleh berenti cari Ra.. Lo harus yakin kalo lo pasti bisa dapat, lo ngak bisa terus terusan nyusahin ka Ervin, lo harus bisa mandiri." Lagi lagi Naura berbicara pada dirinya sendiri.
Sudah ada lebih dari lima jam, Naura sibuk mencari lowongan di situs internet di laptopnya, akhirnya Naura menemukan apa yang dia inginkan.
"Yeii.. ada. Lo emang hebat Ra.. akhirnyague bisa nemuin kerjaan juga, yeiii.." ucap Naura dan langsung melompat ke atas kasurnya. Naura terus terusan melompat kegirangan di atas kasurnya.
"Gue harus buru buru ambil lowongan ini sebelum ada yang ngambil. Walaupun cuman seorang deliveri makanan tapi lo harus bersyukur Ra, dan ini ngak boleh sampe ketauan sama ka Ervin, kalau sampe gue ketauan bisa mati gue." Ucap Naura lalu melanjutkan aksi lompat- lompatannya.
***
"Selamat kamu diterima bekerja di sini. Dan karena kamu masih sekolah, kamu bisa mengambil sift dari sore sampai malam hari supaya tidak mengganggu jadwal sekolah kamu."
"Baik terima kasih pak."
"Ohh iya ini seragam kamu, untuk motornya sudah di siapkan oleh restoran. Kamu bisa bekerja mulai besok."
"Baik pak, sekali lagi terima kasih banya pak, terima kasih." Ucap Naura sambil menundukkan badannya berulang kali.
"Kalau begitu saya permisi dulu pak. Sekali lagi terimakasih karena bapak sudah memberikan saya kesempatan untuk bekerja disini." Ucap Naura yang dibalas anggukan oleh bosnya.
"Saya harap kamu tidak akan mengecewakan kepercayaan yang sudah saya berikan kepada kamu Naura."
"Baik pak, saya janji akan bekerja dengan sungguh sungguh dan tidak akan mengecewakan bapak, saya janji pak."
"Ya sudah, kamu bisa kembali, dan sampai ketemu besok."
"Baik pak. Saya permisi pak." Ucap Naura lalu keluar dari ruanga itu.
Saat Naura sudah berada di luar restoran, Naura melihat Alex sedang berjalan menuju restoran bersama dua orang temannya.
"Hai Alex." Sapa Naura saat Alex dan teman temannya sudah berada di hadapannya.
"Ehh.. lo siswi pindahan dari Bali itu kan ya?"
"Iya."
"Ternyata lo emang cantik ya. Btw kenalin nama gue Rido, gue kelas 12 di sekolah yang sama dengan lo juga." Ucap laki laki yang mengaku namanya sebagai Rido sambil mengulurkan tangannya ke arah Naura.
"Halo kak Rido. Gue Naura sekelasnya Alex." Ucap Naura menerima uluran tangan Rido sambil melirik ke arah Alex, sedangkan Alex hanya diam dan membuang muka ke arah lain.
"Kenalin gue Reza, temen mereka berdua. Gue sekelasnya Rido." Ucap laki laki yang tadi ada di samping Rido.
"Halo kak Reza. Gue Naura." Balas Naura sambil menunjukkan senyum ramahnya.
"Btw lo ngapain disini? Lo sendirian?" Tanya Reza setelah berulang kali melihat lihat kesekeliling Naura.
"Hehehhe iya gue sendirian kak. Tadi ada urusan sebentar di si.." Belum selesai Naura mengucapkan kata katanya, Alex sudah memotong pembicaraan mereka.
"Kalo lo berdua masih lama, gue masuk duluan." Ucap Alex dingin lalu masuk ke dalam restoran.
Naura langsung terdiam sambil menatap Alex yang berjalan memasuki area restoran.
"Sorry ya, Alex orangnya emang gitu. Tapi sebenernya dia baik kok." Ucap Reza berusaha menjelaskan.
"Iya ngak papa kok kak. Ehh btw kakak susul Alex gih, gue juga mau pulang kok."
"Ohh ok deh. Sampai ketemu di sekolah ya Ra." Ucap Reza dan Rido bersamaan.
"Ok kak." Setelah itu, Reza dan Rido langsung berlari menyusul Alex yang sudah berjalan cukup jauh di depan mereka.
"Gue penasaran, sampai kapan sikap dingin lo sama gue bisa bertahan Lex. Gue bakal buktiin kalo lo itu bisa luluh sama gue, gue pastiin itu." Ucap Naura pelan lalu kembali ke dalam mobilnya.