webnovel

Kereta Bawah Tanah (Adam)

#Adam Pov

---

Aku membuka mataku dengan perlahan pada saat silau matahari pagi masuk ke dalam jendela kamarku.

Aku menyipitkan mataku untuk melihat sekeliling, dan hmmm semuanya rapi, jadi aku gak khawatir kalau Toni datang kesini.

Ku hirup nafas dalam-dalam dan aku langsung terbangun dengan cepat, mata melotot sambil melihat sekeliling.

Aku teringat akan sesuatu.

Astaga, aku habis ngapain.

Aku berdiri dengan posisi masih telanjang tanpa busana.

Riko!

Dimana dia? Astaga, aku semalam keterlaluan banget gak sih, sampai kelewatan seperti itu, njir.

Aku duduk di kursi dekat meja belajar ku. Sembari berkaca melihat diriku sendiri.

Heh Dam, itu anak mau kamu apakan nantinya?

Dalam diriku sendiri pun seperti memberontak untuk segera melihat kondisi Riko setelah kejadian semalam.

Bisa di bilang bahwa tadi malam itu adalah malam yang paling mengesankan dalam hidup ku. Meskipun aku melakukan nya dengan laki-laki, tapi ya tetap aja aku normal kok.

Aku normal.

Aku terus mengucapkan hal tersebut pada diriku sendiri sambil melotot ke arah kaca.

Namun di sisi lain aku juga gak bisa berbohong bahwa aku benar-benar menikmati akan hal yang kami berdua lakukan semalam.

Aku memejamkan mataku sambil mengingat kejadian semalam, dan uhhhh rasanya seperti masih terasa.

Tanpa ku sadari bahwa asetku tiba-tiba ikut bangun.

Aduh ngapain sih, bayangin bentar aja kok ikutan bangun. Duh aduh.

Aku putuskan untuk segera langsung mandi dan membersihkan diri.

Selama aku mandi yang ada di pikiranku hanyalah Riko, Riko dan Riko.

Aku bingung dengan apa yang sedang terjadi padaku, apakah aku benar-benar menyukai nya?

Aduh Adam, stop mikirin hal yang aneh-aneh dan setelah ini langsung pergi berangkat untuk menjemput si Toni.

Oh iya, btw Riko dimana ya?

Lah kok aku baru nyadar sih kalau dia gak ada di rumahku? Lah terus dimana?

Masa pulang jalan kaki?

Aduh kok aku merasa gak enak gini sih.

Dengan segera aku langsung menyudahi ritual mandiku, dan dengan segera aku langsung berganti pakaian santai dan langsung bersiap untuk keluar.

Sebelum keluar aku mencoba untuk menelpon Riko, ya tahu lah nomornya dia kan aku sempat membuatkan id card perpustakaan untuknya, jadi ya jelas tahu heheh.

Hmmm masih berdering, aku menelpon nya sambil memakai sepatu.

"Halo"

"Eh ahh ya hallo.. Hallo!" Jawabku gelagapan pada saat mendengar suaranya.

Anjir kok aku bisa tremor gini sih, Please Adam ayo kontrol dirimu.

"Ya..?"

"Itu anu, hmmm kamu dimana? Kok udah pulang?" Tanyaku sambil gemetar padanya.

"Ah iya maaf ya aku pulang pagi-pagi banget soalnya takut nanti di cariin mama, mau bangunin kamu tapi kamu nya nyenyak banget, jadi maaf ya tadi gak sempat buat pamitan sama kamu" Jelas Riko

"Ahh baiklah kalau begitu, hmm itu.."

"Yaa?"

"Hmmm nanti makan siang bareng yah, di sebelah perpustakaan nanti aku kenalin sama temen ku yang mau tinggal di tempatku" Ucapku bimbang.

Bimbang karena menunggu jawaban darinya.

"Iya, nanti kabarin aja"

Jawabnya lembut.

Anjir dengan spontan aku langsung melompat sambil mengepalkan tanganku.

Ingin ku teriak tapi aku sadar kalau aku masih dalam telepon dengannya.

Aku diam sejenak dan ku tenangkan diriku terlebih dahulu untuk berbicara lagi dengannya.

"Ahh okay siap nanti aku kabari, aku mau berangkat dulu yah buat jemput Toni, save back yah nomor ku!" Ujarku sambil berjalan dengan langkah lebar kegirangan.

"Iyah aku save pasti"

Aku meringis sendirian mendengar ucapannya, aduh sumpah aku kenapa bisa jadi begini sih. Njir.

"Okay aku tutup dulu ya, bye"

"Okay, bye juga, Hati-hati ya"

"Iya siap"

Aku tersenyum sambil menutup telpon dan melanjutkan perjalanan menuju ke kereta bawah tanah, untuk menjemput Toni.

Disepanjang jalan isinya aku cuma nyengar-nyengir sendirian gak tahu kenapa rasanya seneng pake banget.

Okay sekarang kita fokus untuk ke kereta bawah tanah ya, jadi di Kota pelangi ini memang kota yang sangat maju dan berkembang di Indonesia.

Dan kereta bawah tanah yang ku maksud  adalah kereta listrik yang bisa di bilang lajunya kenceng pakai banget.

Aku melihat chat dari Toni, dia mengatakan bahwa sudah berangkat sejak pukul 6 pagi tadi, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 9 jadi aku rasa setelah ini aku dan dia akan bertemu di pemberhentian yang sama, yaitu di Anggrek Ungu Muda.

Aku langsung masuk ke dalam kereta dan duduk di sebelah pintu. Aku melihat ke kanan dan kiri, rasanya lagi sepi jadi gak terlalu ramai seperti biasanya.

Aku memegang HP ku sambil membuka dan menutup kunci layar ku, tidak tahu entah kenapa rasanya dua puluh menit ke depan aku butuh teman. Karena perjalanan lumayan sih, jadi aku putuskan untuk melihat notifikasi dari whatsapp.

"Ton aku udah naik kereta jadi rasanya dua puluh menit ke depan baru kita bisa bertemu di pemberhentian anggrek ungu muda, kamu tunggu aku di tempat makan anggrek mulia yah!"

Setelah mengetikkan beberapa kalimat untuk Toni, aku langsung mengirimnya, tak lama kemudian dia langsung membaca pesanku, centang biru dua berarti tandanya dia sudah membuka pesanku.

"Okay siap Dam!"

Balasnya.

Dan rasanya geram banget tanganku untuk membuka obrolan dengan Riko.

Hmmm mau buat topik apa yah?

Hmmm coba aku lihat storynya dulu, siapa tau dia update story.

Pada saat aku check, ternyata Riko benar membuat story whatsapp.

"See You Soon!"

Aku membaca storynya dan langsung aku balas.

"Wah hayo buat siapa yah ini?" Balas ku pada story milik Riko.

Tak lama setelah aku mengirim pesan, Tiba-tiba ada notifikasi bahwa dia membalas pesanku.

Anjir cepet banget dah.

"Hehehe siapa yah? Gak tahu ah"

Waduh hehe boleh nih di ajak chating an hehe.

"Hmmm aku kira, yang di buat status itu buat seseorang yang lagi chatan sekarang"

Balas ku dengan emoticon memelas di bagian akhir kalimat.

Tak butuh waktu lama, pesanku langsung dibaca olehnya.

"Wkwkw ya ampun, hehe udah jangan sedih atuh, iya-iya itu kan hanya buat yang sedang lagi bepergian mau jemput temennya itu" Balasnya dengan emoticon tersenyum lebar.

Waduh kode kode nih heheh.

"Owalah siapa yah kira-kira? Hehe"

Balasku lagi sambil menggoda nya.

"Buat itulah pokoknya hehe!"

Duh anak ini kok imut banget sih, aku jadi senyum-senyum sendiri dari tadi hanya karena chatan sama dia hehe.

"Oh iya sekarang lagi dimana?" Tanyaku padanya karena penasaran.

"Aku lagi di rumah aja, kenapa?"

"Ahh gak papa kok, boleh telfon?" Tanyaku tiba-tiba menanyakan hal yang sebenarnya aku juga tidak memikirkan nya, namun sayangnya aku telah mengirim pesan tersebut.

Anjir, duh gimana nih kok rasanya kayak gue ngoyok banget ke dianya.

"Video Call juga boleh"

Balasnya sambil memberi emoticon senyum lebar.

Dan detik itu juga aku yang memegang HP langsung tremor seketika dengan balasan yang dia berikan.

Aduh anjir mimpi apa gue, beneran bisa cepet deket sama ni orang.

Dan dengan cepat aku langsung segera untuk menelpon nya dengan video call.

Duh rasanya nih hati kok dag dig duh ser gini ya, aduh ngapain sih kok pakai nerves segala.

Kan tadi malam udah sama-sama ngrasain enak, jadi ya anggap saja aku dan dia sudah benar-benar dekat.

Okay Adam beranikan dirimu.

.

.

.

Bagaimana guys? Masa gak ada yang komen sih hehe bagaimana menurut kalian?

Neptunus_96creators' thoughts
Bab berikutnya