webnovel

Selesainya Apa?

Naruto dan Sasuke kelelahan setelah selesai melakukan perlawanan terhadap Elena, sedangkan Sakura masih baik-baik saja karena dia tidak terlalu banyak ikut dalam pertarungan ini. Ini menjadi masalah yang cukup fatal karena mereka masih perlu melawan Kakak sebentar lagi.

"Sudah, bisakah kamu sedikit mengundur ujiannya, Sensei? Lagi pula, mereka sudah menunjukkan perlawanan yang luar biasa. Yah, mungkin mereka masih gagal pada tes yang sebenarnya, sih," ucap Elena sambil tersenyum.

"Kamu menyadarinya, ya?" tanya Kakashi sambil melihat pada Elena.

Dia merasa cukup terkejut mengetahui Elena yang dapat menebak tes asli darinya, namun ia tetap mempertahankan wajah datar di balik maskernya. Dan lagi, akan memberikan kesan jika dia hanya merupakan guru amatiran saat dia menunjukkan ekspresi terkejut pada muridnya, sedangkan dirinya masih ingin mempertahankan image kerennya.

"Eh? Tes yang sesungguhnya?" Sakura bingung dengan maksud perkataan Elena.

"Memangnya apa itu, Nee-san?" Naruto juga terlihat kurang lebih sama dengan Sakura.

'Aku sama sekali tidak menyadarinya. Memangnya apa yang telah ditangkapnya?' dalam benak Sasuke sebelum dia memperhatikan dan menunggu penjelasan Elena.

"Sebenarnya, Kakashi-sensei ingin menguji pertemanan kalian dengan mengikat salah satu dari kalian dan melarang kalian berdua membantunya. Jika kalian membantu Naruto, maka itu akan menunjukkan pertemanan kalian karena berani melanggar perintah, yang mana ini merupakan syarat untuk lurus," jelas Elena.

"Um, jadi seperti itu, ya. Pantas saja aku merasa aneh karena mendapatkan hukuman walau merasa tidak salah sama sekali," kata Naruto sambil mengangguk.

"Tidak salah? Jelas-jelas kamu gagal untuk mengambil lonceng dari Kakashi-sensei. Sebentar lagi kamu akan mendapatkan hukuman dariku." Elena mengarahkan seringai menyeramkan pada Naruto.

"To-Tolong jangan terlalu kasar padaku, Nee-san." Naruto merasakan bulu kuduknya berdiri dan hawa dingin yang menjalar dari belakang punggungnya.

Elena kembali mengarahkan pandangannya pada Kakashi sebelum bertanya,"Jadi bagaimana, Sensei? Apakah mereka lulus? Aku, sih, tidak masalah jika kamu mengembalikan adikku ke akademi, justru dengan itu aku akan merasa tenang karena dia tidak perlu mengikuti keras dan beratnya kehidupan seorang ninja."

"Bagaimana, ya …. Sebenarnya menghitung dari kekuatan individu antara Sasuke dan Naruto mereka berdua cukup kuat untuk menjadi seorang ninja, tapi untuk Sakura dia masih terlalu lemah dan mudah mati, dan untukmu tidak perlu dipertanyakan lagi." Kakashi sedikit kesulitan mengambil keputusan.

Jika menghitung dari kekuatan individu, Naruto dan Sasuke cukup kuat untuk lolos menjadi ninja berpotensi menurut data pertarungan ini, Selain itu, mereka berdua memiliki kerja sama yang lumayan baik, sampai-sampai keduanya berhasil menyatukan Jutsu masing-masing sehingga bisa menciptakan sebuah Jutsu yang jauh lebih kuat.

Dalam pertarungan ini, Naruto memiliki lebih banyak peran karena mempunyai kekuatan dan stamina lebih banyak, sehingga dia menjadi MVP (Most Valuable Player/= Player paling berpengaruh) dalam pertarungan melawan Elena. Namun di sisi lain, peran Sasuke juga tidak bisa diabaikan sebab dia juga melayangkan beberapa serangan walau tidak berhasil. Orang dengan kontribusi paling rendah adalah Sakura yang hanya menembakkan satu kunai, dengan peran paling besar menjadi umpan.

"Kalau saranku, sih, kembalikan saja mereka ke akademi. Justru aku akan merasa bersalah kalau mereka menjadi ninja dan mati dalam waktu yang singkat," saran Elena sambil tersenyum.

"Ta-Tapi, Nee-san, aku sangat-sangat ingin menjadi seorang ninja. Apakah kamu tidak senang jika aku menjadi ninja sampai-sampai menyuruhku untuk kembali ke akademi?" tanya Naruto dengan memelas dan terlihat sedih.

"Ha! Apa kamu ingin menentangku? Kamu harus ingat, jika kamu hanya berhasil mengenaiku satu kali yang itu pun tidak memberikan dampak signifikan untuk melukaiku. Apa kamu pikir ninja musuh cukup baik hati membiarkanmu tetap hidup dan memberimu kesempatan untuk menjadi lebih kuat saat akan melawan mereka kembali di masa depan?" Elena memberikan tekanan dan perasaan membunuh yang kuat pada Naruto.

'Kembali lagi ke akademi? Dasar gadis yang menyebalkan! Aku sudah sulit-sulit lulus dari akademi dan kau ingin aku kembali? Sialan! … Tidak tunggu, mungkin aku bisa memikat Sasuke-kun ketika kami berdua berada sekelas. Sayang sekali aku juga harus sekelas dengan Naruto lagi.' Sakura menatap sinis pada Naruto.

'Tch! Apa aku masih harus kembali ke akademi? Jika aku membandingkan diriku dengannya, aku memang jauh lebih lemah. Setidaknya aku ingin tahu latihan seperti apa yang bisa membuatnya menjadi lebih kuat dalam waktu singkat,' batin Sasuke.

"Baiklah, aku sudah membuat keputusan. Aku akan mengirim kalian kembali ke akademi, aku rasa mental kalian memang belum cukup kuat untuk menjalani kehidupan ninja," kata Kakashi dengan datar.

Penilaian Kakashi berada di antara lulus dan gagal sebenarnya. Dia tidak akan mempermasalahkan jika mereka bertiga lulus, akan tetapi sayangnya pendapat Elena ini membuat dirinya mengambil keputusan untuk menggagalkan mereka bertiga.

Memperhitungkan potensi Naruto dan Sasuke juga termasuk hal yang sangat disayangkan bila hanya menyimpan keduanya tanpa mengasah pada lingkungan aktual. Namun karena seperti inilah penilaian Kakashi, jadi mau bagaimana lagi, 'kan?

"Sial! Kenapa aku harus kembali ke akademi dan menjadi murid tertua di sana!" teriak Naruto dengan histeris.

Bayangkan saja kalau kalian setahun lebih tua dari teman sekelas kalian. Itu pun bukan karena kalian murid pindahan, tapi karena gagal. Dan lagi, gagalnya kurang satu langkah, kalau dalam pilihan ganda jawaban yang benar adalah "A" maka kalian memilih "B" ketika jawaban kalian hampir mendapatkan nilai minimum untuk lulus.

"Tidak!" teriak Sakura dengan histeris, tapi dalam benaknya, 'Yatta!'

"Tch!" Sasuke hanya bisa cemberut sambil berkata dalam hati, 'Mau bagaimana lagi kalau aku belum cukup kuat untuk menjadi ninja. Setidaknya aku masih memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih. Selanjutnya aku tidak akan gagal!'

"Selamat, ya, Naruto. Kamu akhirnya bisa membuat lebih banyak teman selama di akademi." Elena menunjukkan senyuman cerah pada Naruto.

"Nee-san, ini bukan saat yang tepat untuk memberikan ucapan selamat. Setidaknya tolong sedikit prihatin dan kasihanilah aku," Naruto hanya bisa menatap dan berucap dengan datar.

"Apa? Tidak apa, 'kan?" Elena mendekat pada Naruto dan membelai rambut kuning Naruto. "Lagi pula, kegagalan saat ini masih bisa dijadikan pengalaman untuk sukses di masa depan. Kamu hanya perlu melangkah sesuai kecepatanmu sendiri Naruto."

'Aku kurang familiar dengan standar ninja di dunia ini, tapi melihat kekuatan gadis itu, seharusnya adikmu sudah sangat kuat sebagai seorang ninja,' komentar Kurama.

'Apa mungkin aku akan menyuruh guru pembimbing lain untuk mereka, ya? Sebenarnya aku merasa buruk karena mengembalikan ketiganya ke akademi padahal memiliki kekuatan yang hebat,' batin Kakashi.

"Aku tidak masalah dengan kembali ke akademi, tapi …." Sasuke berdiri dan berjalan mendekati Elena sebelum dia bertanya, "Bisakah kamu memberikan cara latihanmu? Tadi kamu sudah bilang akan memberitahukannya, 'kan?"

Bab berikutnya