Di ruangan Adamma duduk sendirian, setelah ditolak oleh Arya yang sudah ada janji lebih dulu dengan Ana. Dia menyalahkan dirinya sendiri yang masih menyukai Arya, walau tahu pria yang disukai olehnya sudah menjadi milik wanita lain.
"Kenapa aku merasa seperti ini, aku seharusnya tidak boleh seperti ini... Aku tidak boleh menyukai pria yang sudah menjadi milik orang lain," gumamnya sendirian lalu mengambil dokumen untuk mengalihkan pikirannya yang memikirkan Arya.
Di kafe Arya sedang menunggu Ana dengan cemas memikirkan Adamma yang tadi mengajaknya bicara, merasa bersalah dengan Adamma yang terlihat mengharapkannya. Sambil melihat jam tangannya, dia berdiri dan ingin pergi menemuinya, tapi Ana masuk ke dalam kafe membuatnya membatalkan untuk pergi menemui Adamma dan duduk kembali di kursinya. Ana tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Arya, sambil merasakan hatinya yang biasa saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com