Mobil dinas tim kekerasan dan pembunuhan sampai di parkiran gedung, lalu mereka keluar semua untuk berjalan menuju ruangannya. Di perjalanan mereka melihat seseorang pria mengenakan jubah putih berdiri di depan pintu masuk gedung. Rio dan Rangga yang mengenalinya, langsung berjalan cepat meninggalkan Pak Saleh dan Angga.
"Mahen bukan?" tanya Rio untuk memastikan sambil melihat plastik sampel yang ada ditangannya.
"Iya saya Mahen teman Ana, dari badan forensik ingin memberikan ini. Sepertinya ini tertinggal saat aku mengecek di laboratorium. Ini sampel sidik jari yang ditemukan pada korban yang terakhir," jelas Mahen melihat keempat petugas yang ada di depannya.
Semua saling bertatapan satu sama lain, lalu Pak Saleh merampas plastik dan meminta Angga untuk mencarinya hasilnya di ruang data.
"Angga cepat periksa sidik jari ini," perintah Pak Saleh sambil memberikan sampel sidik jari kepadanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com