webnovel

Rahasia Masa Lalu Yang Mengerikan (2)

"Maafkan Papa, Stevan..." kalimat itulah yang kembali terucap dari bibir Jhonatan, saat dia mengetahui belum ada respon apapun baik dari Evan maupun Angga.

"Aku ... aku bener-bener nggak nyangka, ternyata ... Om Ismawan memang udah licik sedari dulu." Akhirnya Anggalah yang lebih dahulu memberikan komentarnya.

"Hmmm ... jadi, alasan Papa mempertahankan Galaxy Mall Cabang Surabaya supaya tidak bangkrut, adalah supaya tetap bisa dijadikan jaminan? Supaya Om Ismawan tidak mengambilnya, begitu?" kini, giliran Evan yang menanggapi. 

Pemuda itu berucap dengan nada tenang, namun sorot matanya tidak bisa menipu. Dia terlihat marah, tapi sekuat tenaga mencoba menahan diri. Karena bagi Evan, yang terpenting saat itu adalah keterbukaan sang Papa. Sehingga, paling tidak dia jadi tahu bagaimana situasi yang sesungguhnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya