Taman 15:00
"paman aku tambah 1 mangkuk"ucap Zhin sambil meminta semangkuk ramen kepada paman pemilik kedai ramen yang mereka singgahi
"aku masih tidak mengerti,apa benar ini mereka karena sebelumya aku sempat bertemu dengan salah satu kanselir di dekat kota sebrang"
"jadi apa menurutmu mereka berbohong kepada kita"tanya Takano
"tidak-tidak mereka tidak berbohong ke 4 wajah ini adalah para Kanselir namun mengapa ada 2 diantara mereka yang diwaktu yang sama namun berada dikota yang berbeda,ini justru membuatku bingung, jika aku seorang Kanselir maka aku tidak akan pergi jauh dari markasku"
"berarti salah satu dari mereka itu berada dekat dengan markas"ucap Takano
"ya kurasa begitu"
Takano lalu melihat wajah Katsuragi di rekaman cctv yang berada di smartphone milik Peter"tunggu.... dia kan yang menyerangku!"ucap Takano
"maksudmu dia?"Peter lalu menunjuk Katsuragi"sepertinya dia akan menjadi musuh bebuyutanmu"ucap Peter
handphone milik Takano lalu berdering ia lalu mengangkatnya dan terdengar suara Yuka di dalamnya,sementara Takano menelpon,Zhin nampak sibuk mengecap mie ramen yang ia makan,
"ini sepertinya lada?,"batinya "paman apakah kau menambahkan lada?"
"ya sudah pasti,itukan bumbu wajib ramen"ucap Paman penjual kedai,
"sepertinya ini bagus untuk kumasukan ke menu dikedaiku namanya apa ya?"batin Zhin,
"hei Zhin ayo kita pergi Ayumi sudah sampai rumah"ucap Peter sambil berjalan meninggalkan Zhin dikedai itu,Zhin lalu membayar ramen itu dan berjalan menyusul Peter dan Takano,ditengah perjalanan secara tiba-tiba Takano terdiam ketika melihat pasangan yang sedang terduduk di taman sambil mengawasi anak mereka yang sedang bermain ayunan
"kau tidak apa-apa kawan?"tanya Peter
"tidak apa-apa ayo kita pulang"ucap Takano sambil berjalan meninggalkan Peter dan Zhin,mereka berdua lalu menyusul Takano dan berjalan kembali kearah rumah
SEMENTARA ITU DI GEDUNG SEBRANG 4 JAM KEMUDIAN
waktu sudah mulai petang matahari sudah mulai menyembunyikan dirinya dan digantikan oleh bulan yang mulai menyinari bumi,
"Viktor menunggu sasaran"ucap Viktor melalui walkie-talkienya di dalam ruangan sebuah gedung yang mengarah langsung kearah jendela Ayumi,
"Tetsuo berada di posisi menunggu target"ucap Tetsuo melalui Walkie talkienya
"terus bersiaga"jawab Ryuko
"lapor squad Katsuragi menemukan target didalam apartemen bersama satu orang CLOKER"ucap seorang anggota
"apa! baiklah kuperintahkan kalian naik secara perlahan kita tidak akan sia-siakan kesempatan ini"ucap Ryuko,tanpa basa-basi para Squad itu mulai menaiki tangga kearah apartemen milik Ayumi namun tanpa mereka sadari dijalan nampak para CLOKERS sudah tiba ditempat itu,
"ada yang aneh?"ucap Peter sambil mengawasi sekitar
"ada apa?"tanya Takano
"biasanya jam segini aku akan melihat seorang polisi melewati jalan ini"ucap Peter ia lalu berjalan disekitar jalan itu sambiil melihat-lihat setiap sudut celah bangunan bangunan yang berjajar disana sampai dia menemukan topi polisi itu tergeletak dengan noda darah di topi itu,ia lalu mengambil topi itu,
"scheisse! semuanya Ayumi dalam bahaya"ucap Peter sambil berlari kearah gedung apartemen Ayumi disusul oleh Zhin dan Takano sesampainya mereka disana meeka masuk melalui pintu belakang dan terkaget ketika melihat 2 orang penjaga apartemen itu sudah tergeletak tak bernyawa di dekat pintu belakang,
"kita butuh map bangunan ini"ucap Peter
"bingo!"ucap Takano sambil menyorot sebuah map bangunan yang tertempel di dinding gedung menggunakan senter handphonenya,ia lalu mencabut map itu dan menaruhnya diatas lantai,
"oke waktu kita tidak banyak"ucap Peter sambil menyayat jari dari mayat penjaga gedung dan menggunakan noda darahnya sebagai spidol dadakan,"mereka tidak akan melalui lift,jadi aku akan naik menggunakan lift"
"kenapa harus kau?"tanya Zhin
"karena aku penembak jitu Zhin,aku tidak terlalu unggul dalam pertarungan jarak dekat,Takano kau melakukan serangan ninja dan usahakan jangan gunakan Katanamu dan Zhin"Peter lalu menatap Zhin sambil tersenyum licik"sepertinya kau harus memanjat gedung ini dari luar"
"apa! tidak"
"jangan banyak mengeluh Zhin, kita berkumpul di depan pintu rumah Ayumi kuanggap kalian semua mengerti,dalam hitungan 3 kita berpencar"Peter lalu mengeluarkan Liz dan Lisa dari dalam sarung Revolvernya"1... 2... 3 berpencar!"mereka bertiga lalu berpencar,Zhin berjalan keluar dan memanjati dinding gedung apartemen itu sedangkan Takano dan Peter berjalan dan berpisah di lorong yang memiliki lift,ia lalu menaiki tangga dan secara tiba-tiba menabrak salah satu anggota dan membuat mereka seketika terdiam saling menatap,
"Dinata aku mene-"tanpa basa-basi Takano dengan cepat langsung memukul mulutnya dan mengeluarkan Katananya lalu menebas kepalanya hingga ia tersungkur ditanah,
"better luck next time!"ucap Takano ia lalu melanjutkan perjalananya,sementara di dalam lift,
"2... dan 3"lift lalu terbuka dan Peter berjalan keluar ia merasa terheran ketika melihat listrik lantai 3 masih menyala,
"sepertinya disini tidak terjadi apa-a-"seketika refleknya membuat Peter menghindar dari sebuah peluru yang melesat kearah nya,ia lalu bersembunyi dari balik sebuah tembok tiang yang menyatu dengan dinding,disusul oleh puluhan tembakan peluru,"sial hampi saja"ucap Peter,
ia lalu memutar Cylinder Revolvernya dan menekan Hammernya,"saatnya kalian beraksi nona nona"Peter lalu berbalik menembak dan mengenai sekitar 4 orang anggota dan 2 diantaranya berakibat fatal,
"Hurensohn!!, kalian mencari lawan yang salah tuan-tuan"ucap Peter ia lalu kembali menembak beberapa orang dan berpindah-pindah tempat perlindungan sampai ia mengira semua musuhnya sudah habis,
"huh... kupikir akan sulit"ucap Peter ia lalu berjalan menghampiri tangga darurat yang dipenuhi oleh mayat untuk mengambil senjata yang menurutnya menarik,
tanpa ia sadari seseorang yang selamat dengan cepat mengayunkan pisaunya kearah Peter namun dengan cepat sebuah pedang menembus dada pria itu hingga membuatnya terangkat dan melemparnya jauh,Peter lalu melihat Zhin berdiri dengan Naginatanya,
"kau lengah bodoh"ucap Zhin
"oh ya,aku tahu kau akan menyelamatkanmu jadi aku sedikit lengah"ucap Peter sambil mengambil beberapa buah pistol dan mempretelinya satu persatu,
"dimana Takano?"tiba-tiba sebuah notif terdengar dari sakunya Peter ia lalu menyalakan smatphonenya dan mendapatkan sms dari Takano bertuliskan "Run",mereka lalu dengan cepat bergegas mendobrak pintu apartemen Ayumi dan melihat Yuka yang sudah memasang posisi kuda-kuda bersiap menyerang,
"eh paman?"
"Yuka bawa Ayumi masuk kedalam kamar jaga dia"ucap Peter sambil berjalan ke arah ruang keluarga dan membalikan meja sebagai tempat berlindung,"Ayumi,Naoto ikuti perintahku cepat kekamar!"
mereka bertiga yang mendengar hal itu langsung berlari masuk kedalam kamar bersama Yuka didalamnya,sementara Zhin berjaga didepan pintu dan Peter sibuk membalikan sofa untuk dijadikan pelindung,
"Ryuko menunggu perintah"ucap Viktor yang terlihat mendapatkan mangsanya
"lakukan sekarang!"ucap Ryuko
Viktor lalu menarik pelatuk Snipernya dan membuat sebuah peluru melesat melewati angin malam dan menembus seorang pria,
"Peter!!"teriak Zhin yang melihat Peter terpental akibat hempasan peluru yang ikut menembus dadanya Peter,
"tenang... dia hanya mengenai bahuku saja,kuat sekali hingga membuat bahuku berlubang"ucap Peter sambil menatap kearah sebuah peluru yang tergeletak dilantai,
tak lama kemudian pintu depan meledak dan masuklah beberapa pasukan dengan senjata lengkap menaruh bom asap dan membuat seisi ruangan tak terlihat,Zhin lalu menarik Peter ke pojokan dapur,
"apa yang akan kau lakukan?"ucap Peter sambil menekan pendarahanya menggunakan kaos kaki,
Zhin lalu mengambil pisau dapur dan menutup mulutnya menggunakan kain yang ia temukan"seperti dulu"ucap Zhin ia lalu berjalan meundur dan perlahan menghilang didalam kepulan asap,
"pak disini!"teriak salah satu Fukuto knight yang menggunakan penglihatan infra Red,
"minggir semua"ucap pria itu dan berjalan kedepan pintu kamar Ayumi,ia lalu menendang pintu itu,
"tolong!"teriak seorang anggota yang seketika suaranya menghilang entah kemana,
sontak hal itu mengalihkan perhatian mereka"siapa disana!?"ia lalu mengghubungi Ryuko"semuanya cari orang itu,ingat didalam sini masih tersisa 1 Clokers,"teriak pria itu,mendengar hal itu para bawahan dengan teliti menyusuri setiap ruangan bahkan lorong depan rumah,
"AAH!"teriak seorang anggota namun dengan cepat suaranya menghilang
"sssshhhhtttt... tidurlah"ucap Zhin yang menyergap salah satu anggota dan menusuk lehernya hingga membuat rongga tenggorokan orang itu terhalangi oleh pisau dan membuatnya tak bisa berteriak,
suara itu pun terdengar berulang kali hingga membuat anggota berkurang dan lama kelamaan menyerang mental mereka,seorang anggota yang sudah ketakutan tanpa basa-basi menekan tombol lampu dan membuat seisi ruangan terang dengan cahaya namun justru mereka malah menemukan pemandangan mengerikan,
"apa itu"ucap seorang anggota yang melihat Zhin sedang duduk diatas kulkas dengan sekujur kepala penuh degan bercak darah dan sebuah kepala sedang ia ajak bicara seakan-akan kepala itu hidup,
"oh nampaknya ada yang mau bergabung dengan kita kawan"ucap Zhin sambil tersenyum lebar,ia lalu turun dari atas kulkas
"aaaah!!"teriak salah satu anggota dan mencoba lari namun Zhin dengan cepat melemparkan pisau yang ia genggam dan menancap dikepalanya hingga membuatnya tersungkur ketanah,
"ada yang mencoba kabur"Zhin lalu tersenyum dan mengangkat tanganya,"SEKARANG YUKA!:teriaknya
tiba-tiba dari dalam ruangan Ayumi keluar lah Yuka sambil melompat kebahu sang ketua dan dengan keras menancapkan Katananya ke mata ketua itu sampai membuat anggotanya panik,Yuka lalu melompat kembali kearah Zhin
"akting yang bagus paman"ucap Yuka
"terima kasih"jawab Zhin sambil mengelap wajahnya dan mengambil Naginata miliknya,"kau ambil yang kanan Yuka"
"dimengerti"mereka berdua lalu berpisah dan saling menyerang,
SEMENTARA ITU LANTAI BAWAH,
tringg.... suara desingan pedang terdengar ,nampak Takano yang dibuat kewalahan oleh Tetsuo,Dinata dan Katsuragi,
"boleh juga kalian"ucap Takano sambil mengelap noda darah dimulutnya
"jangan sombong kau"ucap Tetsuo,Katsuragi lalu berlari kearah Takano dan mengayunkan Naginatanya kearah Takano"oy tunggu aba-abaku"ucap Tetsuo sambil ikut berlari kearah Takano disusul oleh Dinata,
pertarungan terjadi sengit terlebih mereka bertarung dilorong yang sempit dan membuat kebebasan mereka bergerak berkurang,Takano nampak terus bertahan dengan puluhan tebasan yang mereka bertiga layangkan
"gawat jika seperti ini terus aku bisa mati"batin Takano ia lalu merunduk dan menendang jatuh Katsuragi dan meluncur dari sela bawah mereka dengan cepat,
ia lalu menebas punggung Tetsuo dan melompat mundur
"sakit punggung hah?"ejek Takano kepada Tetsuo yang memegangi punggungnya
"brengsek"ucapnya pelan"Katsuragi tunggu"ucapnya yang melihat Katsuragi dengan penuh nafsu menyerang Takano menggunakan Naginatanya,namun dengan mudahnya serangan itu dapat Takano tangkis,
"kau terlalu muda nak"ucap Takano sambil menendang Katsuragi menjauh
"jangan menilaiku seperti itu"ucap Katsuragi sambil melompat dan menebaskan Naginatanya dengan sangat kencang hingga membuat bilahnya patah dan membuat Takano terhempas keluar dari gedung dan menimpa sebuah atap mobil hingga penyok,
ia lalu mencoba berdiri dan turunlah Katsuragi seorang,"hanya kau?"
"ya mari kita selesaikan ini".