Shintia tersenyum sinis dengan apa yang baru saja dia bayangkan dalam otaknya. Dia berada sendirian di dalam kamarnya, tapi apa yang Shintia pikirkan mampu membuat dia tertawa sedih, bahkan menangis.
Shintia menghapus air matanya, lalu menatap tajam seolah tatapannya bisa menembus dinding penghalang yang membuat Shintia tidak bisa bersama Kavin.
Geisha. Kenapa dia harus ada di dunia ini, jika bukan karenanya tentu Kavin pasti masih mau kembali pada Shintia. Atau paling tidak, Geisha berjodoh dengan Pangeran hingga kehidupan ini pasti akan rukun.
Sorot mata Shintia yang tampak menusuk seolah dapat menembus ruang dan waktu. Di mana saat Kavin masih mencintainya, tapi sekarang berlalu begitu cepat. Sampai Shintia baru menyadarinya setelah rasa sakit yang dia rasakan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com