"Kamu kenapa, Sha?" tanya Amora pada Geisha.
"Kok kamu malah nanya aku sih, bukannya kamu ke sini mau ketemu aku, karena ingin cerita?" sahut Geisha.
"Kamu kelihatan nggak bersemangat gitu, kamu nggak habis nangis kan?" tebak Amora.
Geisha terkesiap mendengar perkataan Amora. Apakah dia sedang jelek sekali sekarang, dan yang Geisha takutkan adalah status dia dan Kavin sebenarnya. Geisha tidak ingin itu diketahui oleh siapapun, meski sedang marah ataupun benci pada Kavin. Namun Geisha sadar ini adalah kewajiban Geisha untuk menjaga rahasia mereka. Tentang pernikahan dia dan Kavin yang hanya lah sandiwara.
"Berantem itu wajar kok, Sha. Tapi kamu memilih Mas Kavin untuk menjadi pendamping kamu, itu adalah keputusan yang paling tepat," lanjut Amora lagi.
"Siapa juga yang habis nangis, mata aku lagi sakit aja makanya merah gini, ya?"
"Syukur lah. Aku bicara kayak gini bukan karena Mas Kavin itu adalah saudara aku, tapi aku bicara apa adanya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com