142
Setelah membujuk Fayaaz dengan susah payah. Akhirnya pria itu setuju untuk menginap. Chiraaz bernapas lega, karena setidaknya malam ini Hars tidak akan mengirimkan teror, pikirnya.
Chiraaz masuk ke dalam kamarnya, sementara Fayaaz tidur di sofa ruang tengah. Malam itu Chiraaz tidur dengan sangat nyenyak, setelah dua hari hidupnya tidak tenang. Karena dihantui rasa takut yang menyelimuti hatinya.
Pagi hari Chiraaz terbangun oleh alarm dari ponselnya. Karena tidur yang cukup, ia tidak malas bangun. Badannya kembali segar, ia menggeliat manja lalu turun dari ranjangnya. Saat membuka pintu, Chiraaz tidak mendapati Fayaaz di kursi ruang tamu.
Di atas meja ada sepucuk surat, Chiraaz mengambil lalu membacanya. Ia terkejut karena bukan Fayaaz yang menulis surat tersebut. Ia langsung membuang surat ke tempat sampah.
"Hars gila, kapan dia masuk." Chiraaz mengusap wajahnya dengan kasar.
*
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com