71
Edward melihat Chiraaz yang berdiri di balkon sambil mondar mandir tidak jelas. Pria itu keluar dan menghampiri Chiraaz. Wajah Chiraaz terlihat gelisah, Edward berdiri tepat di samping Chiraaz.
"Are you okay Chiraaz?" tanya Edward.
"Ya, Ed," jawab Chiraaz singkat, ia memasukkan ponsel ke dalam saku celananya.
Edward melirik ponsel Chiraaz, ia memahami apa yang Chiraaz rasakan saat ini. "Kamu merindukan suamimu?" tanyanya.
"Ya, luamayan rindu. Kami jarang berpisah," jawab Chiraaz.
"Tapi suamimu tidak menjawab telepon atau mengirim pesan?"
Chiraaz mengangkat bahu sambil memajukan bibir bawahnya.
"Dasar perempuan, apa pentingnya sering telepon dan kirim pesan, berlebihan," desis Edward.
"Kamu memang tidak punya hati, Ed. Itu sebabnya kamu tidak bisa memahami!" seru Chiraaz kesal.
"Bukan karena hati, tapi kedewasaan otak." Edward mengarahkan jari telunjuk ke kepalanya.
"Maksud kamu, aku tidak dewasa, begitu?!" Chiraaz mulai meradang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com