"Kamu yang harusnya diam, Bi! Jika wanita sebaik Aletha saja bisa kamu khianati. Bagaimana aku yang rela jadi selingkuhan kamu!" bentak Chiraaz.
"Kamu pikir aku pria serendah itu? Kamu kira, aku pria yang senang bermain dengan selangkangan wanita, hah!"
"Lalu apa yang kamu butuhkan dari seorang Chiraaz, hah? Cantik? Baik? Suka suami orang?"
"Jangan kamu tanyakan hal itu, Chiraaz. Karena perasaan yang ada di hatiku tidak bisa ku jelaskan. Paham kamu!"
Chiraaz terdiam mendengarkan perkataan Abian. Ia tidak tahu lagi harus menjawab apa. Hatinya merasakan ketulusan Abian, tapi di lain sisi pergulatan batinnya pun cukup sengit.
"Ada apa dengan kamu, hah? Apa kamu lelah menungguku?" tanya Abian.
"Aku lelah, Abian, aku lelah menjalani kehidupan seperti ini," ratap Chiraaz menangis terisak. Ia terduduk di lantai, berlinangan air mata.
"Lelah, apa yang kurang dariku? Apa aku membuat kesalahan? Tolong katakan, Chiraaz."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com