Setelah mengatakan itu, aku mencoba untuk tidur, dan akhirnya kedua mataku langsung mengantuk.
Berarti benar, kalau pikiran bisa mempengaruhi mata, yang awalnya suka tidur jadi nggak bisa tidur gara - gara pikiran masih berputar - putar.
"Kamu serius?" Tanya Arkan yang lebih memastikan.
Kayaknya Arkan masih belum percaya dengan jawabanku.
Akhirnya aku mengangguk dengan mantap sambil memandang kearah wajah Arkan.
Arkan tersenyum lebar kearah ku, namun aku sama sekali tak menunjukkan senyum sedikitpun kearah Arkan.
Dia nggak tahu saja, kalau aku memilih hal itu karena terpaksa.
Aku hanya ingin berbuat adil sama Ibu dan Papa, jadi aku memilih untuk tidak tinggal dengan mereka berdua.
Aku mengikuti apa kata Arkan, lebih baik aku tinggal sama Arkan, dan jika ada waktu luang nanti aku bisa main ke rumah Ibu dan bergantian ke rumah Papa.
Aku menutup kedua mataku agar segera tertidur, karena tidur siang itu sudah menjadi kebiasaan ku.
____
"Ra, Papa sudah pulang."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com