Untung aku tadi beli makanan sangat banyak, karena niat hati ingin membagikan didalam kelas, tapi aku lupa.
Biar aku makan saja sekarang untuk pengganti nasi sementara waktu.
Tok tok tok
"Amaira, Sayang. Makan dulu, Nduk." Terdengar suara Budhe memanggil, menyuruhku untuk makan, namun aku sama sekali tak menanggapinya.
Aku malas keluar, aku malas bertemu Arkan.
Aku lebih suka mengunci diri didalam kamar saja.
Arkan saja sama sekali tidak peduli denganku, tidak mau membujukku untuk makan.
Arkan saja tidak merasa bersalah sama sekali karena sudah membuatku mengunci diri dalam kamar.
"Nduk."
Tok tok tok
Lagi - lagi pintu kamarku diketuk, tapi kali ini terdengar suara Pakdhe yang memanggilku.
Aku masih tidak menanggapinya sama sekali.
Aku ingin Arkan yang membujukku untuk keluar kamar dan meminta maaf padaku.
Karena semua itu sepenuhnya salah Arkan, bukan salahku.
Aku tidak pernah berpikir ingin pulang bareng Irfan, aku hanya tidak mau pulang dengan berjalan kaki saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com