Adam yang sedang memejamkan mata di atas kasurnya dengan satu tangan yang menutupi setengah wajahnya perlahan menengok dari asal suara tersebut. Secara perlahan dia juga ikut bangkit.
Awalnya dia tak ingin berdiam di dalam sini tapi, Adam merasa bahwa energi miliknya sudah cukup terkuras sehingga dia bahkan takkan bisa menggunakannya untuk menghadapi Anna. Daripada berkeliaran di luar sana, alangkah lebih baik jika dia beristirahat saja sejenak.
"Apa ini berkaitan dengan kondisi Edward?" singgungnya.
"Yah nak. Ibu tahu kau pasti yang menghubungi Anna dan memintanya kemari. Keputusanmu tampaknya sudah benar. Kau mampu membuat keputusan dengan pikiran jernih walau dalam keadaan yang sulit," ucap Camila yang melangkah mendekat.
"Tapi, apakah ini memang adalah keputusan yang terbaik? Jika aku ingin bersikap egois rasanya ini tidaklah terlihat baik," respon Adam yang membuat ibunya terkejut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com