Begitu keluar dari kamar Yang Mulia, tangan pangeran ditarik kembali ke ruangan yang lebih tertutup. Dia dibawa oleh Jeremy, seorang asisten dan pengawal serta kepala pelayan pribadinya. Apapun istilah yang digunakan untuk menggambarkan posisi yang dipegangnya.
Ketika mereka sampai di sana, pria itu membentak, "Apa yang telah kamu lakukan? Apakah kamu lupa rencana yang kamu buat sendiri?"
Edward hanya terkekeh, melangkah ke balkon sambil menepuk bahu pengawalnya. Sang pangeran bergumam, "Tentu saja tidak. Hanya saja aku melakukan sedikit perbaikan pada rencananya."
Jeremy yang mendengarnya menjadi semakin bingung. Pria itu mengikutinya ke balkon, dari sana mereka bisa melihat pemandangan pesta yang begitu meriah di bawah sana.
Pria berambut pirang itu bertanya lagi, "Apa maksudmu dengan itu? Bukankah mempermalukan Morgan dan melucuti tahtanya cukup baik untuk membalas tindakan keji pria yang kau sebut paman itu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com