Dalam waktu tiga tahun terakhir tentunya ia selalu menyaksikan perayaan memorial tersebut tak peduli dimana pun dirinya berada. Perasaan kecewa tentu tak dapat tereelakan. Mengetahui keluarganya telah menyerah untuk mencari keberadaannya adalah satu kenyataan pahit yang masih sulit untuk diyakini oleh pria ini sama sekali.
Mengakhiri kegiatan olahraga yang dilakukan oleh sang pangeran, dia lalu melangkah kembali menuju kamar miliknya. Saat hendak masuk ke dalam kamar mandi, tak sengaja dirinya menyenggol sebuah bingkai foto kecil yang membuat benda tersebut lantas terhuyung ke lantai. Untung saja bingkai foto itu tak pecah sama sekali.
Perhatiaanya teralihkan pada benda kecil itu. Menundukan diri, merangkap bingkai kecil yang sempat ia senggol, membalik benda berwarna coklat tua itu. Terdapat sebuah foto di sana, gambar dari dua orang yang sedang dikabung oleh seluruh masyarakat selama waktu tiga tahun terakhir.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com