webnovel

4.Wake up for a long time

Mill terbangun dan segera bergegas pergi dari tempar tersebut. Pinggiran pantai yang begitu sunyi seperti tanda pulau yang datangi tidak berpenghuni. Datang segerombolan orang datang mendekati dan membawanya ke atas bukit. Lalu, Mill berusaha memberontak karena tau akan disiksa dan dimakan hidup-hidup.

Pulau seperti tak berpenghuni ternyata ditinggal suku kanibal yang sudah ada dari 10 tahun lalu lamanya. Sepertinya perjalanan Enial Mill the Pathfinder akan berakhir disini. para kanibal itu mulai membawa Mill dan menggantungnya disebuah tali dan mendorongnya. Sekilas ia melihat kebelakang berapa tinggi tebing yang ada dibelakangnya.

"Sudah saatnya kita berpesta" Ucap kata Kepala suku tersebut. "Ahh!! tidak!!...." Mill didorong jatuh hingga dirinya terbangun dari tidurnya yang panjang.

"Ahh!!" teriak Mill dari dalam kamar. Datang teman mill dan membuka pintu kamarnya. "Mill!!...tenang aku disini." Sahut temannya itu. "Ahh...Lewis...Maaf mengganggumu." Balas Mill. "Mimpi buruk lagi kah?" Tanya Lewis sambil mendekati Mill. "Ahh..iya...tapi ini lebih aneh dari kemarin." Jawab Mill sambil beranjak dari tempat tidurnya. "Hmm...demammu sudah mulai turun. hari ini kita ke sekolah." Balas Lewis. "Baiklah...tak masalah kalau sudah mulai baikan." Timpal Mill sambil menyiapkan seragam. "Aku tunggu di meja makan yak." Ucap Lewis sambil keluar dari kamar mill. "Okay bro." Jawab Mill.

Aku Mill, Anak sekolahan berumur 17. Saat ini aku tinggal bersama teman kecilku, Lewis. Kami secara kebetulan dapat sekolah yang sama sejak dari berteman waktu di kampung halaman. Lewis anak yang dilahirkan dengan kondisi keluarga yang berada dan aku berasal dari kondisi keluarga yang biasa saja dari kebanyakan murid yang ada di sekolah. Ia lebih banyak waktu menghabiskan bersama murid lainnya untuk berinteraksi dan juga bermain teman sekolahnya, sedangkan aku lebih memilih untuk menyendiri di atap sekolah sambil makan bekal dengan tenang. kedamaian saat makan adalah momen yang langka untuk dapatkan saat sedang istirahat sekolah. apalagi geng yang selalu membuat onar di sekolah buat murid lain bertekuk lutut menuruti perintahnya.

"Mill!!" Teriak seorang dari pintu atap. "Hah??!! sudah berapa kali ku katakan jangan mengganggu makan siang tenangku!!" Teriakku. "Tapi, Mill itu." Ucapnya. "Apa?!" Jawabku. "Temanmu diganggu oleh geng kelas sebelah." Ucap temannya. "Ahh?!!...ayo kita kesana." Jawabku sambil membawa kotak bekalnya. aku dan teman kelasnya itu segera kembali ke kelas dan melihat temannya sedang dikeliling oleh murid kelas sebelah.

"Hmm...sepertinya dia orang kaya.." Ucap seorang gadis kelas sebelah. "Hey...sini duitmu..jatah kami belum kau kasih dari kemarin." Bentak seorang murid kelas sebelah. "hmm?" Sahutku dari belakang kelas mereka. "Siapa anak ini?" Tanya murid kelas sebelah itu dengan kasar. "Mill." Jawabku sambil mendatarkan ekspresiku. "Sepertinya dia lemah..bro, sis. hajar dia!" Perintah gadis kelas sebelah itu. sepertinya dia primadona dari kelas sebelah yang ingin merasa mereka diatas kami yang ada dikelas. "Iya?" Mill dengan santai berdiri dihadapan mereka berempat. "Jangan sok jagoan!" Teriak murid memukul aku, tapi geraknya sangat lambat untuk menyerang. terpaksa aku harus membantingnya dan melumpuhkannya. "Haha...mampus lu!" Seorang dari belakang berusaha memukulku dengan bangku, tapi segera ditendang oleh teman sebelah bangku, Rox. "Ahh..Rox." Sahutku. "Ohh..Mill...sudah lama tidak seperti ini." Balasnya. "Haha..seperti ini yah?" Timpalku. Saat aku berbalik badan, terlihat gadis yang memprovokasi kami ingin memukulku. dengan cepat Lewis berdiri dan menendang perut gadis itu. "Mill..maaf...aku sedang menahan diri untuk hari ini." Ucapnya. "Ahh..tak masalah." Jawabku. "Mill...Harus kita selesaikan mereka segera?" Tanya 2 orang yang duduk dekat jendela. "Ethan, Roxy...Tak usah. lagian aku baru balik sekolah lagi." Jawabku. "Mill...Kamu terlalu kasihan seperti biasanya." Ucap seorang gadis duduk didepan meja depan guru. "Kau seperti mengenalku lebih lama dari dirinya yah, Aria." Timpalku. "Bu..bukan berarti aku membela aksimu tadi yah!!" Balasnya sambil memalingkan muka. "Hmm...mukamu memerah mill." Bisik Ria dari belakang. "Ohh..ayolah, baru saja aku ingin makan siang dengan tenang." Teriakku. "Kalau mau, kita makan siang bareng!" Ucap seorang cantik gadis dikelas. "Ahh..Kaede..bo.." Sahutku yang terpotong karena temanku menatap dengan tatap yang tajam. "Napa..Mill?" Tanya Kaede. "Ahh..tidak..tidak..maaf gak jadi." Jawabku sambil kembali ke atap sekolah dengan pelan. aku kembali ke atap sekolah dan kembali makan bekal makan siangku.

Siaalll!!. kenapa harus ada seperti ini disaat momen tenangku terganggu. ingin ku seret semuanha ke laut biar hidupku tenang. tiba-tiba datang seseorang dari pintu atap sekolah sendirian. Aku bertanya dalam hati "Siapa gadis itu? murid pindahan?". Gadis itu melihat dan mendekatiku sambil membawa sebuah bungkus ditangan kanannya. "Ahh..apa kau sedang makan juga? boleh aku duduk disampingmu?" Tanyanya. "Umm..boleh saja." Jawabku. "Wah..makasih." Balasnya. Ada seorang gadis duduk disebelahku sambil makan bekal siangnya dan dia cukup cantik kalo diperhatiin. "Hmm?? ada apa?" Tanyanya. "Ahh..tidak ada...heran saja ada orang lain yang makan bekalnya ditempat sepertiku." Jawabku. "Ohh..iya kita belum kenalan yak, namaku Liza dan kamu?" Tanyanya." Tanyanya. "Umm..Mill..salam kenal." Jawabku. "Iya..salam kenal juga. Balasnya sambil tersenyum. Ahh!! senyumnya buatku tak fokus makan. tak lama selang itu bell peringatan waktu istirahat hampir habis dan kami segera menghabiskan bekal kami. Dekat waktu istirahat berakhir, ada temanku datang menemuiku untuk memberi tahu kalo sudah waktunya masuk kelas. Dia segera bergegas dan melihat diriku bersama dengan seorang gadis duduk disampingku. "Mill..hmm...waktu istirahat sudah habis." Sorak temanku itu. "Okay..makasih infonya." Jawabku. "Kembali ke kelas?" tanyanya. "Yap, ayo." Jawabku. "Okay..." Balasnya. Aku kembali ke kelasku dan berpisah dengannya di koridor lantai dua karena arah kelas kami berbeda. Sampai aku dikelas, terdengar desas desus seperti gosipnya menyebar dengan cepat. Dengan santainya aku duduk di bangku milikku di belakang dekat dengan jendela kelas. Lewis mendekatiku dan bertanya. "Mill, aku dengar kau bersama dengan gadis kelas lain. apakah itu pacarmu?" Tanyanya. "Bukan, ada apa?" Jawabku. "Hmm...kukira dia pacarmu, tapi aku tak pernah melihat dia sebelumnya." Balasnya. "Sama, aku rasa dia murid pindahan baru masuk sini minggu kemarin mungkin." Jawabku. "Haha..oke..lumayan juga yak lu, baru juga masuk dah dipepet." Balasnya. "Hah??!! gw gak kepikiran bakal ada cewe makan siang ditempat yang sama dengan gw." Jawabku. "Iya..iyaa..gw tau..dah...udah mo mulai." Balasnya. Percakapan kami terhenti karena kelas segera mulai. guru pun masuk kelas dan melihatku. "Mill!..sudah baikan?" Tanya guruku. "Ahh...hari ini sedikit mendingan dari hari kemarin bu." Jawabku. "Syukurlah..anak-anak kelas kita mulai." Ucap guruku itu. "Baik, bu" Jawab kami dengan serempak. kelas pun dimulai dan belajar panjang pun dimulai...