webnovel

2. It's True or False?

Pertempuran yang panjang membawa Sersan Waterwill dan Enial Mill menang pertempuran disisi timur Neval Port. Semua pasukan yang ada di Distrik Everland pergi meninggalkan tempat tersebut dengan membakar sisi barat kota.

Pasukan Divisi 4 dan 7 pun berjalan masuk kedalam kota tersebut. Mereka terkejut dengan kobaran api dari sisi barat distrik yang membara. Waterwill dan Mill langsung menuju ke sisi barat dengan menunggangi kuda. Kuda yang berlari kencang pun masih tidak bisa menolong bagian kota yang sudah terbakar di lalap api obor pasukan Norbeo.

Mill pun langsung memanggil di anggota dan membentuk regu. Mereka sangat cepat dan sigap. Semua pasukan Divisi 4 terkejut dengan perkembangan signifikan dari tim dari Divisi 7 yang di pimpin Mill. Sangat patuh dan tajam seperti kawanan serigala yang buas siap memangsa buruannya.

"Semua... Berkumpul!!" Sorak Mill.

"Pasukan siap sedia Alpha, menunggu perintah" Ucap pasukan dengan serentak.

"bagi 4 tim untuk menelusuri jejak pasukan Norbeo. Pasti tidak jauh dari sini" Ucap Mill.

"Baik, pak" Sahut pasukan dengan tegas.

"Semuanya, laksanakan!!" Sorak Mill.

"Siap Pak!!" ucap pasukan kemudian langsung pergi sampai hilang dari pandangan.

Mill langsung menghadap Waterwill. Waterwill yang melihat hal itu tersenyum dan dan mendekat sambil merangkul Mill.

"Aku belum pernah melihat orang sipil berani sepertimu. didikanmu keras juga yah hahaha" Ucap Ser. Will.

"Iya, begitulah.." Sahut Mill.

"Oh iya, jadi... Apa rencanamu?" Tanya Ser. Will

"Aku mempunyai rencana untuk memutus jalur komunikasinya. Dengan begitu informasinya bisa kita manipulasi untuk menjebak pasukan kalo ada bala bantuan, kurang lebih seperti memalsukan alamat" Jawab Mill.

"cukup menarik. Bagaimana kalo kita mempersiapkan serangan kejut di kota ini? dengan begitu kita sudah mengepung pasukan musuh jika ia ingin melarikan diri" ucap Ser. Will.

"Baiklah. Kita buat peta tempur terlebih dahulu" Ucap Mill.

"Ide yang bagus. Ayo masuk kedalam Tenda" Sahut Ser. Will.

"Semuanya masuk kedalam kota dan membuat perkemahan dan benteng pertahanan" Sorak Ser. Will.

"Siap Komandan" Sahut Tentara Divisi 4.

Mill dan Waterwill masuk kedalam tenda tersebut. Mereka sedang merencanakan sesuatu yang besar dan pasti sangat rahasia. Penjaga pun bersiaga selama merencanakan strategi.

Datang suara dari kejauhan teriak "Pak!!... Pak!!... Situasi kacau" dengan cukup kencang. Ser. Will dan Mill langsung datang menghampirinya.

"Lapor pak" Ucap pasukan pengintai Divisi 4.

"Ada berita apa?" Tanya Ser. Will.

"Pasukan Norbeo memanggil bala bantuan dan akan menyerang kota ini besok pagi" ucap pasukan pengintai Divisi 4.

"Baik...Info diterima. Kembali ke regumu" Ucap balik Ser. Will.

Pasukan pengintai itu kembali ke regunya. Mill kembali masuk kedalam tenda dan disusul oleh Ser. Will. Mill pun bertanya kepada Ser. Will yang saat itu sedang memikirkan strategi untuk menyerang pasukan Norbeo sebelum sampai ke pelabuhan.

"Pak...Apa kau merasakan?" Tanya Mill.

"Apa itu? tidak terlihat asing kan?" Jawab Ser. Will.

"Bagaimana bisa bala bantuan itu datang dan akan menyerang ke sisi kota ini besok pagi? bukan kah itu terlalu singkat? pengalamanku sebagai kurir pun kalo menggunakan kuda itu paling cepat tiba 1-2 hari" Ucap Mill.

"Maksudmu?" Tanya Ser. Will.

"Kita telah di awasi oleh bayangan" Jawab Mill dengan tatapan tajam.

"Siapa bayangan itu?" Tanya Ser. Will.

"Itu" Jawab Mill sambil menunjuk pengintai yang baru tiba.

"Bagaimana bisa itu terjadi? Sedangkan kau datang ke sini baru beberapa hari yang lalu?" Tanya Ser. Will.

"Seeorang kurir bisa menyamar menjadi apa saja, Terlebih pengintai. Dan kau tidak sadar itu" Jawab Mill.

"Luar biasa, pemikiranmu. Sangat Luas" Puji Ser. Will.

"Dan Kau bukanlah Sersan Waterwill yang asli" Ucap Mill memegang pisau kecil di tangan kanannya.

"hah?? kau mengelantur yah?? sana tidur..." Ucap sinis Ser. Will.

"Ohh... Gitu yah. Oke bye" ucap Mill.

Sersan Waterwill yang palsu itu langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke arah Mill yang sedang berjalan keluar. Mill menghentikan langkahnya dan menoleh setengah kearah Sersan Waterwill palsu.

"Ohh... Jadi Begitu" Ucap Mill.

"Orang sepertimu tidak lagi dibutuhkan karena aku sudah mendapatkannya hahaha" Ucap Waterwill palsu.

"Kau pergi ke arah timur atau barat tadi?" Ucap Mill sambil menunjuk kiri kanan.

"Enyah kau... Tidak Berguna!!" Sorak Waterwill palsu sambil menembakan pistol tersebut.

Mill pun terkejut dan tidak bisa lagi menghindar. Datang seorang penjaga langsung menutup Mill yang ada di depannya. Waterwill itu pun kabur dari tenda dan melarikan diri. Mill langsung memerintahkan orang disekitar untuk menangkap orang tersebut.

"Tangkap Dia!!!" Sorak Mill.

"Bertahanlah, Kau pasti selamat" Ucap Mill kepada penjaga tersebut.

"Tidak perlu, tolong ambil alih pasukan dan selamatkan Waterwill." Ucap penjaga tersebut sambil memberikan gulungan peta.

"Se-Selamat... Kan... pemimpin... kami" Ucap penjaga itu, lalu tergeletak dengan mata terbuka. Mill langsung menutup matanya sambil berkata "Tak akan kubiarkan pengorbananmu hilang begitu saja"

Mill langsung bergegas memanggil pasukan untuk membawa dan memakamkan penjaga itu. Mill langsung memanggil 8 ketua regu untuk langsung melancarkan serangan ke sisi barat distrik Everland.

Dari kejauhan datang pasukan tim Mill sambil membawa seseorang. Mereka datang seperti kawanan serigala yang buasnan mematikan layaknya gerombolan serigala patuh kepada alphanya.

"bukan kah ini yang kau cari tuan?" Sapa pasukan dengan hal yang tak biasa.

"bawa ke dalam jeruju, lalu jangan lupa tutup dengan kain biar tidak terlihat sekitar" Perintah Mill kepada pasukannya.

"Pak, saya sudah mencatat yang kami dapat, Ini dia pak." salah seorang pasukan tim Mill memberikan segulung kertas.

"Luar biasa, Persiapkan dirimu bersama anggota lain untuk segera meluncur ke distrik Everland tengah malam. Tugas kalian Mencari informasi di distrik sisi barat dan memantau pergerakan pasukan Norbeo" Perintah Mill.

"Laksanakan" Ucap pasukan Mill dan langsung bersiap.

Mill kembali masuk ke dalam tenda dan berdiskusi dengan ketua regu. Mill membuka rencana strategi untuk pertempuran esok.

"Selamat malam semuanya. Maaf mengganggu waktu kalian" sapa Mill kepada ketua regu tersebut.

"ahhh... langsung saja katakan cepat" ucap salah satu pasukan yang kurang menyukai Mill.

"Oke, besok kita akan bertempur. Jadi kita Sebelum matahari terbit kita sudah sampai di perbatasan sisi barat Distrik Everland" Perintah Mill.

"Apa?? bukankah terlalu cepat??" Tanya seorang ketua yang saling melihat satu sama lain.

"Musuh akan menyerang kita besok siang, kalo tidak bergerak kita akan munduur atau rata" Ucap Mill.

"Yang benar saja??! kau sudah gila dengan membuat rencana seperti ini. Oke, aku keluar" ucap seseorang ketua dan langsung meninggalkan tenda.

Mill terus menjelaskan rencananya dan satu per satu ketua keluar dari tenda dan tidak bergabung dengan Mill. Tetapi ada satu ketua yang tetap dengan Mill.

"Oke, Semuanya pergi dan kita akan segera kalah. Pasukan!! Mun..." Sorak Mill yang dipotong oleh seorang ketua.

"hei...!! ayo lah aku masih disisimu" ucap seorang ketua regu.

"Oke, Regumu bagian apa?" Tanya Mill.

"Aku Reamur, Ketua regu Logistik tempur" Jawab Reamur.

"Haduh... Logistik lagi. Sepertinya takdirku menjadi kurir menjadi kenyataan." Bisik Mill.

"Baiklah, apa rencanamu?" Tanya Mill.

"Aku akan membawa timku ke atas bukit dan mempersiapkan longsor buatan yang bisa membuat setengah sisi barat tertutup bebatuan" Jawab Reamur.

"Benarkah?? ternyata bukan hanya diriku saja yang gila. Oke berapa lama kau bisa menyiapkannya" Tanya Mill.

"Pagi hari sudah siap bertempur, pak" Jawab Reamur.

"Hebat!! Segera Laksanakan. Kita akan berperang melawan ketidakseimbangan" Jawab Mill dengan perasaan gembira.

"Siap, pak" Sahut Reamur. Keluar dari tenda dan langsung berangkat ke bukit di sisi barat laut distrik Everland.

Reamur yang keluar dari tenda itu langsung jadi bahan cibiran ketua regu lain. Semua regu lain mencibirnya dan menjauhinya. Reamur dan anggotanya berkemas dan langsung keluar dari perkemahan tersebut. Sampai di post penjagaan kemah mereka di cegat.

"Sedang apa kalian keluar malam hari?" Tanya penjaga.

"Saya ditugaskan untuk mengecek bukit atlas." Jawab Reamur.

"Siapa yang menyuruh kalian?" Tanya penjaga.

"Aku yang menyuruhnya" Ucap Mill.

Mill dan anggotanya berseragam lengkap seperti pengintai kelas tinggi. penjaga langsung membukakan palang dan membiarkan mereka lewat. Mill langsung mengulurkan tangannya untuk Reamur berkuda bersamanya.

"Ayo naik, jangan sungkan kawan" Ucap Mill.

"Ta-Tapikan..." ucap Reamur dengan sedikit ragu-ragu.

Tanpa basa-basi, Mill langsung menarik tangan Reamur dan menyuruh Reamur duduk didepan. Tiba-tiba suasana hening sejenak ketika Reamur dan Mill duduk berdua. Mill tidak menyadari ternyata Reamur adalah seorang wanita. Mill langsung malu tak tertahan.

"Umm...Reamur..." Tanya Mill.

"Iya?" Jawab Reamur.

"Apakah seorang wanita?" Tanya Mill.

"Umm..." Jawab Reamur dengan ragu.

"Oke, ini tak apa... oke tak apa" Ucap Mill sambil menjalankan kudanya perlahan.

Mill dan anggotanya berjalan melanjutkan perjalanan seperti berjalan menelusuri sungai dan melewati pepohonan. Dua pasukan Mill langsung menjaga Mill dan Reamur dan 4 pasukan Mill langsung bergegas pergi sebelum fajar tiba.

"Reamur... namamu seperti seorang laki-laki bukan?" Tanya Mill.

"Bukannya seharusnya seperti itu?" Jawab Reamur.

"Siapa namamu yang sebenarnya?" Tanya Mill.

"Menurutmu?" Tanya balik Reamur.

"Reamur?" Jawab Mill.

"Aria Reamur Waterwill, anak dari Sersan Waterwill" Ucap Reamur sambil melihat Mill.

"Sebaiknya kau jangan berlebihan. Lihat kedepan Aria" Ucap Mill.

"Oh, maafkan aku kalo itu mengganggumu" Sahut Reamur.

"Tidak... Tidak... bukan seperti itu maksudku" Ucap Mill.

"iya... iya aku tau" Sahut Reamur.

Mereka berdua tidak akur seperti kakak adik. Perjalanan yang singkat membawa mereka berpisah diperbatasan sisi barat Distrik Everland. Mill dan Reamur menjalankan rencananya untuk menjebak pasukan Norbeo bersama bala bantuannya.

Like it ? Add to library!

Suka? Tambah ke Pustaka!

Isyukuncreators' thoughts
Bab berikutnya