Malam itu para santri sedang sibuk dengan aktifitasnya sendiri-sendiri tidak tahu kenapa Kang Hasan menjadi lebih dewasa dan bijak, melihat kedua matanya terpancar ketenangan, dan kewibawaan.
Kang Muhtarom yang mengetahui hal itu selalu bertanya-tanya apa yang membuatnya dia berbeda setelah kejadian tersebut.
Dia juga sudah tidak merasakan rasa sakit, Kang Muhtarom diam-diam masih penasaran mencari hal tersebut, dengan menatap tajam kedua matanya saat dia tidak sadar akan hal itu.
"Saya heran apa sih yang membuatnya dia berbeda, energi yang keluar dari dirinya seperti tidak bisa dibendung lagi, diriku dibuatnya kalang kabut, hmm ... biasanya kalau saya dekat dengannya tidak ketarik seperti ini, tapi ini seperti menguras tenagaku," tanya Kang Muhtarom di dalam hatinya sendiri.
Kang Hasan yang mengetahui hal itu, dia pura-pura tidak mengetahui hanya tersenyum pada kang Muhtarom.
"Kang Haris, saya suruh mau!" sapa Kang Hasan padanya untuk mengecoh pandangan kang Muhtarom padanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com