Di teras masjid yang disinari cayaha rembulan, dan cahaya lampu padam membuat suasana remang-remang, wajah Hasan hanya lamat-lamat terlihat dari kejauhan, terlihat Hasan termenung memandang arah yang tak berbatas, fikiranya menjelajah ke segala penjuru.
Kini Hasan di pesantren sudah lima belas hari, rasa rindu pada Ayah dan Ibunya menggema di hati sanubarinya.
"Ayah ... Ibu ... saya rindu, inginku dekatmu lalu memelukmu walau hanya sebentar, Bagaimana kabar kalian? Apa juga rindu padaku? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang berputar-putar dalam fikirannya yang membuatnya semakin rindu dan rindu," tanya Hasan pada dirinya sendiri sambil memandang rembulan yang sedang bersinar dan di kelilingi bintang-bintang bertaburan.
Tak sadar ada sepasang mata yang memperhatikan Hasan, sesekali dia coba mendekati tetapi tidak berani.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com