Hasan yang duduk sendirian di samping rumah dekat pohon yang rindang ditemani gelapnya malam hanya sorot lampu dari dalam rumah membuat wajah Hasan tidak begitu jelas, suara serangga yang silih berganti berdendang menambah suasana menjadi hening.
Izan yang tiba-tiba datang dari belakangnya membuat Hasan kaget bukan main, hampir saja dia lari ketakutan jika Izan tidak cepat-cepat menarik baju belakang.
Saat Hasan sudah dapat mengendalikan dirinya dan mengetahui kalau yang datang Izan, dia tiba memukul Izan sambil berkata, "Kamu ini membuat jantungku hampir copot."
"Masak gitu aja kaget Mas," ledek Izan sambil merangkul Hasan dan kemudian melangkah ke dalam rumah.
"Memang kamu dari mana? Tahu ndak saya menunggu dari tadi, saya salam beberapa kali tidak ada yang menjawab," tutur Hasan yang masih berjalan bersama Izan.
"Itu habis dari toko beli sesuatu, eh malah hujan lebat jadi tidak bisa langsung pulang masih nunggu hujan reda," tutur Izan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com