Aku membencimu dan akan selalu seperti itu.
Kamu melukaiku sekarang.
"Sudah aku katakan bahwa--"
"Cukup!" kata Alessa dengan datar.
Galafra menghentikan kalimatnya. Khawatir karena suaranya, wanita yang ia cintai ini akan semakin mati karena sakit yang disebabkan olehnya.
"Cepat, aku tunggu dibawah," kata Galafra dengan nada lemah.
Sosok galang sudah hilang dimakan oleh daun pintu, kini tinggal Alessa yang masih menahan seluruh air matanya yang berniat untuk tumpah.
"Hari ini, ya hari ini adalah terakhir kalinya.
Mungkin ini akan jadi yang terakhir kali buat kita berdua, Gal," kata Alessa menyemangati jantungnya yang meminta untuk berhenti bekerja.
Alessa turun dengan terbata, seperti langkah kakinya tak tahu cara melangkah menapak kepada bumi seisinya.
Sekilas mata mereka berpandangan kembali, namun tidak seperti biasanya yang menimbulkan kebahagiaan tiada tara. Namun, kali ini rasa sedih yang membunuh yang ia rasakan ketika mata itu menatap.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com