Terbit berjalan menuju toilet sekolahnya seorang diri.
Cewek itu memainkan tali tasnya sembari bersenandung kecil untuk menghibur dirinya sendiri, ujian akhir semester hari ketiga cukup membuat kepalanya pusing tujuh keliling, bahkan dengan belajar semalaman.
"LO TUH NGGAK GUNA TAU NGGAK,"
Terbit mengernyit, "Siapa tuh teriak-teriak kaya sekolah punya kakek dia aja,"
"MAU APA LO HAH? ORANG KAYA LO TUH CUMA BIKIN ORANG LAIN RIBET TAU NGGAK?!"
"Gila," desis Terbit, membuka pintu toliet dengan perlahan.
Mata cewek itu spontan membesar kala mendapati sosok Raya dan seorang siswi yang tengah berlutut di kakinya dengan keadaan basah kuyup.
"Apa-apaan lo hah?" pekik Terbit segera membantu siswi tersebut untuk berdiri, tampak memar di beberapa bagian tubuhnya, dan juga tak sedikit luka gores di sepanjang lengannya.
"Nggak usah ikut campur," balas Raya, "Mending lo pergi,"
"Nggak!" sentak Terbit, "Ayo mending lo ikut gue,"
"N-nggak usah,"
"Ayo nggak papa,"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com