Meski Belta terlihat sangat polos dan penurut, tapi tetap dia di rumah nanti akan bertanya kepada papanya. Jelas sekali gambaran di wajahnya sekarang, hanya terdiam saja di mobil bersama dengan papanya. Tanpa membuka suara sepatah katapun. Hal itu menjadikan papa Betro dan juga bingung mau memulai pembicaraan dari mana, untungnya papa Betro tiba-tiba mendapatkan pembicaraan yang lain yang menyangkut kesehatan Belta, kan memang hari ini ke rumah sakit karena konsultasi mengenai amnesia itu.
"Emmm Nak, bagaimana keadaanmu kata dokter? Apa semakin baik? Dan kemungkinan ingatanmu sembuh tidak? Berapa persen? Pasti sembuh kan?" alasan papa Betro yang terdengar sangat ingin amnesia Belta sembuh, padahal yang sebenarnya beliau sangat ketakutan sekali. Takut sekali kalau Belta akan kembali ke masa lalunya dan meninggalkan dirinya dan istrinya. Sungguh Betro tidak mau hal itu terjadi, akan sangat kesepian kalau begitu jadinya nanti.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com