"Ehhhh, Ba—Bagas? Ke—kenapa kamu berada di sini?" ucapan Rahman terdengar terbata-bata, sungguh dirinya sangat syok sekali. Bahkan sangat malu terhadap dokter Bagaskoro yang sekarang tepat berada di depan matanya itu. Sontak dokter Bagaskoro pun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, serasa bingung harus menjawab apa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com