"Lo gugup nggak, Kar?" tanya Irza yang merasa kalau sahabatnya itu sedari terlihat seperti orang yang kekurangan beban hidup saja.
"Gugup? Itu hanya berlaku kalau gue lagi menangani perkara cerai talak," jawab Laskar atas apa yang menjadi pertanyaan dari calon orang nomor satu di Angkasa Corp saat ini.
Raka dan Irza yang mendengar apa yang dikatakan oleh Laskar barusan hanya bisa berdecak sebal atas respons yang diberikan oleh Laskar.
"Jumawa sekali anda ini." Irza kembali memperlihatkan sifat aslinya, yang tak pernah pikir dua kali dalam mengutarakan sebuah perkataan. Sakit hati itu adalah urusan nomor sekian bagi Irza yang terpenting rongga dadanya saat ini lega tidak ada lagi yang mengganjal, sungguh itu sudah lebih dari cukup untuknya.
"Tanpa lo sadari itu hanya cara dia untuk berkamuflase atas semua yang sedang dia rasakan saat ini," kata Raka yang menyindir Laskar untuk mengakui saja apa yang sedang dia rasakan saat ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com