webnovel

Perkara Lasagna

"Hmpf!"

Aku terlonjak. Andaikan tak memiliki reflek yang bagus, sudah pasti ponselku akan jatuh menimpa lantai dapur, alhasil mengharuskanku menabung berbulan-bulan untuk memperbaiki kerusakan tersebut atau malah menggantinya dengan baru. Niscaya kesempatanku mendekati Joshua harus menjumpai jalan buntu. Aku tak sudi gagal, apalagi hanya karena sebab terkejut saja.

Ku pegang erat ponsel dalam genggaman. Terlebih dulu menenangkan hati dan pikiran, serta menimang-nimang kalimat seperti apa yang harus ku haturkan sebagai balasan. Tentnya aku tak boleh terlihat cuek, tetapi juga tak boleh menunjukkan semangat membara, bisa-bisa Joshua risih saat membacanya.

Berkali-kali aku menarik napas panjang lalu menghembuskannya selamban mungkin. Salah satu usaha umum untuk menenangkan degup jantung yang menggila. Setelah dirasa sudah cukup tenang, aku kembali berdoa sebelum membaca satu kata sapaan paling umum namun juga paling menegangkan ketika itu dikirim langsung oleh Joshua.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya