webnovel

Hidup Sederhana

"Di anter siapa, Tas? Tumben," tanya pak Gugun tiba-tiba keluar dari rumah dan menghampiri anaknya.

Mendengar suara bapaknya, Tasya buru-buru menghapus air matanya di depan Dimas. Lelaki itu merasa, kalau Tasya memang memiliki beban yang sangat berat di pundaknya.

"Kenalin, Pak. Ini Dimas, temen sekelas Tasya," ujar Tasya sambil memperkenalkan Dimas.

"Sore, Om," sanggah Dimas.

Dimas mencium tangan pak Gugun sambil memberikan senyuman.

"Sore, nak dimas. Habis dari mana?" tanya pria paruh baya tersebut.

"Tadi, saya dan Tasya juga teman lainnya habis makan bersama di rumah teman kami, Pak. Namanya, Keysha. Kita habis ngeliwet. Kebetulan, saya pulangnya ke arah sini juga. Jadi, saya antar aja Tasya sekalian," jelas Dimas.

"Oh, gitu.. Nggak dibungkusin buat bapak? Hahaha, bercanda,"celetuk pak Gugun dengan jokes bapak-bapaknya yang khas.

"Aduh, iya lupa. Maaf ya, Pak. Tadi juga acaranya dadakan, kok. Tasya juga lupa ngabarin Bapak," sanggah Tasya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya