Melihat temannya terus menahan rasa sakit ketika baru bangun, Marlon tak tega melihatnya dan inisiatif membuatkan minuman hangat dan camilan. Ia beranjak ke dapur lantai bawah lalu membuat teh hangat yang tak membutuhkan waktu lama serta mengambil beberapa kue sisa kemarin malam. Kemudian Marlon bergegas kembali ke kamar lalu diberikan minuman dan camilan tersebut pada Arya.
"Berhentilah mengingat! Setidaknya isi perutmu terlebih dulu," desak Marlon memaksa.
Namun Arya sama sekali tak mau menyentuh makanannya begitu Marlon sendiri yang membuatkan untuknya. Perintah keras serta decakan pelan dari mulut Marlon membuat Arya semakin tak ada keinginan mengisi perutnya. Ia menyuruh Marlon menaruh makanan itu di atas meja dan akan dimakan jika memang dia ingin. Tetapi mereka berdua sama kerasnya, tak ada yang mau mengalah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com