Mereka sangat tergesa-gesa bahkan sampai saling mendorong agar tak ada yang menghalangi jalan. Arya terkadang bodoh, namun tak sebodoh temannya saat ini. Walau Coach Alex melarang siapapun turun dari pintu belakang, namun Arya dan Marlon tetap melewati jalur tersebut dan keluar terlebih dahulu.
Tingkahnya tersebut diketahui oleh Ando, namun ia hanya menggeleng pelan melihat adik tingkat yang paling dekat dengannya, tak jauh berbeda dengan teman seangkatan. Berdiri di depan bus yang sudah terparkirkan, Arya bisa melihat betapa luasnya daerah stadion tersebut. Bahkan saking luasnya, Arya bisa melihat masih ada parkiran kosong sangat banyak. Baru pertama kalinya ia mengunjungi stadion dengan tempat parkir sebesar ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com