Tetapi bukan berarti peran mereka bertiga tak besar pada latihan tanding sore ini. Berkat mereka bertiga Arya sering mendapat kesempatan untuk menembak dan melakukan hal tipuan agar timnya mendapat ruang yang jauh lebih terbuka dalam mencetak poin. Arya senang ketika baru menyadari ketiga mahasiswa seangkatannya ternyata tak senang membual dan membuktikan semuanya dengan tempo permainan mereka.
Marlon, Doni, dan Ando bahkan tak percaya jika mereka dengan mudahnya dikalahkan oleh Arya dan mahasiswa baru yang selama ini belum terlalu menonjol semenjak masuk sebagai anggota tim. Entah apa yang mereka pikirkan sejauh ini sampai lupa mengamati adik tingkat mereka juga bisa berkembang selain Arya. Marlon yang satu angkatan dengan mereka memang cukup akrab dan sering membicarakan banyak hal, namun ia sendiri tak tahu jika mereka bisa melebihi ekspektasinya secepat in.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com